Kamis, Oktober 01, 2009

Al-Ghazali (1059-1111 M)


Nama lengkapnya Zainuddin Hujjatul-Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, dilahirkan di Tous (Khurasan). Al-Ghazali dikenal luas sebagai peletak pilar ilmu Tasawuf Islam, dan berhasil menempatkan disiplin ilmu Tasawuf sejajar dengan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Sebelumnya, praktik Tasawuf banyak dikecam terutama oleh kalangan fuqaha (ahli-ahli hukum), karena banyak dari praktisi Tasawuf mengeluarkan pernyataan-pernyataan controversial yang dinilai menyimpang dari ajaran baku Islam. Al-Ghazali juga dikenal sebagai Faqih (ahli hukum), Mutakallim (ahli teologi), Filosof (ahli filsafat), di samping juga memiliki pengetahuan yang bersifat ensiklopedik. Tidak dapat dipungkiri, tokoh ini sangat produktif dalam menghasilkan tulisan. Dalam bidang filsafat bukunya yang sangat kritis terhadap para difilosof berjudul “Tahafut al-Falasifah” (kerancuan para filosof). Karya spektakulernya adalah Ihya Ulumuddin (kebangkitan ilmu-ilmu agama). Tulisan ini dapat dikategorikan sebagai pedoman bagi mereka yang ingin mengetahui Tasawuf dan Eika Islam. Karya ini ditulis seusai masa pengembaraan dalam mencari kebenaran, dan dengan proses penelusuran yang teliti, serta penguasaan begitu banyak disiplin ilmu Islam.

Kitab Ihya terdiri dari 4 bagian penting meliputi: al-Ibadat (ritual-ritual), al-Aadaat (kebiasaan-kebiasaan), al-Muhlikaat (penyebab kebinasaan), dan al-Munjiyaat (penyebab keselamatan). Karya-karya penting lainnya meliputi auto-biografi berjudul al-Munqiz min al-Dhalal (menyerupai buku Santa Augustine “confession”, dimana dalam buku ini keduanya menuturkan pengalaman spiritual mereka ); bidang Usul Fiqh atau hukum berjudul al-Mustasfaa’ ; bidang logika berjudul Mi’yaarul Ilm; bidang filsafat berjudul Tahafut al-Falasifah, Maqasil Falasifah, Talbis Iblis; bidang Teologi berjudul al-Iqtisad fi al-I’tiqad, al-Qiathas al-Mustaqim, al-Tsaringah ilaa Makarim al-Shari’ah; bidang tasawuf berjudul Kimiya al-Sa’adah, al-Risalah al-Laduniyah, Minhaj al-Abdidin, dan Mishqata al-Anwar.

Menurut penulis Mesir Abdurrahman Badawi, karya al-Ghazali yang dapat di kategorikan sebagai hasil otentik sebanyak 73 buku, sedangkan hampir mencapai sebanyak 500-600 berupa bukudan catatan, banyak diantaranya yang menggunakan nama al-Ghazali namun ditulis oleh orang lain. Ihya Ulumuddin misalnya, dikenal sebagai buku rujukan akhlak dan tasawuf Islam, banyak mengundang pujian dan kritikan. Kritik yang sering dilontarkan terhadap buku ini pada umumnya berupa kelemahan-kelemahan al-Ghazali dalam memilih hadits-hadits Nabi dan penyajiannya. Dimana sering dinilai oleh pakar hadits sebagai kurang otentik. Kritikan lain yang sering dilontarkan adalah kealpaan Ghozali dalam memberikan porsi bagi anjuran jihad (perjuangan) terhadap agresi umat Kristiani Krusada (perang Salib) yang memporak porandakan kewibawaan umat Islam.

Sebaliknya bagi penyanjung al-Ghazali, terutama tentang bukunya Ihya Ulumuddin, dapat dikemukakan disini bahwa ungkapan-ungkapan denganpenuh pujian dilontarkan seperti oleh al-Imam an-Nawawi. Disebutkan oleh an-Nawawi bahwa kitab Ihya mewadahi nilai-nilai al-Qur’an dalam manfaatnya. Bagi praktisi dan penggemar tasawuf, tidak dapat dipungkiri bahwa kitab Ihya merupakan rujukan utama, sebalinya bagi kelompok yang menilai tasawuf bagian dari infiltrasi budaya luar yang merongrong kemurnian ajaran Islam, ktab ini dianggap menyesatkan sehigga perlu dilenyapkan dari peredaran. Sikap terakhir pernah terjadi di Negara-negara Islam Afrika Utara Islam pada masa silam.

Karena al-Ghozali begitu mendalam dalam menitikberatkan nilai spiritual Tasawuf Islam, dan mengkritisi kaum filosof, maka tidak ada anggapan yang menilai bahwa al-Ghozali sebagai penghambat utama munculnya filosof Islam dan pemikiran rasional di kalangan umat Islam. Bahka satu hal yang tidak dapat disangkal bahwa kehadiran al-Ghozali dalam pentas pemikiran Islam telah mempengaruhi peta pemikiran dunia Islam. Dalam hal ini al-Ghozali telah berhasil memantapkan disiplin ilmu tasawuf beserta dan perkembangannya dalam dunia Islam. Dari aspek teologi al-Ghozali menganut aliran sunni Asyariyah, yang didirikan oelh Abu al-Hasan al-Asy’ari; dalam sisi hukum menganut mazhab Syafi’i yang didirikan oleh pendirinya Abu Idris al-Syafi’i dan dalam tasawuf al-Ghazali memilih tasawuf sunni yang beraliran moderat yang dirintis oleh sufi-sufi kenamaan seperti al-Harits al-Muhasiby, Abu al-Qasim al-Junaid, Abu Thalib alp-Makki, al-Qusyairi. Akhirnya berkat kepiawaian al-Ghozali dalam memaparkan disiplin ilmu tasawuf dalam kaitannya dengan ajaran Islam, maka tokoh-tokoh tasawuf lainnya mulai dapat diterima oleh para fuqaha (ahli hukum) yang selama ini mencurigai gerak dan sikap para sufi. Bahkan lebih jauh lagi dapat dikatakan bahwa maraknya kelahiran tokoh-tokoh Tariqah (tarekat) seperti Sheikh Abdul Qadir al-Jailani, Abdul Hasan al-Shazili, Ahmad al-Badawi, tidak terlepas dari pengaruh pandangan-pandangan tasawuf al-Ghazali.

Rabi'ah al-'Adawiyah (Wafat 801 M)


Perempuan sufi paling terkenal dalam sejarah Tasawuf yang juga dikenal sebagai Rabi’ah dari Bashrah. Kehadiran Rabi’ah dalam sejarah Tasawuf menggambarkan betapa isu jender tidak menjadi kendala dalam mencapai pengakuan superioritas spiritual. Sebagai seorang perempuan yang pernah mengalami status budak, yang memiliki kedekatan dengan Allah atas dasar cinta, Rabi’ah sering dipersamakan dengan istri Nabi Ibrahim dan ibu Nabi Isma’il, Hajar. Dalam kepasrahannya kepada Allah ditengah-tengah sahara Makkah, Allah berdialog dengan perempuan bernama Hajar, lalu menganugerahinya Sumur Zam-Zam.

Rabi’ah dikenal sbagai pencetus konsep jalinan cinta mendalam antara manusia dengan Allah. Sejarah yang selalu melekat pada pribadi Rabi’ah adalah ketika dirinya berkeliling kota Basra sambil membawa obor di genggaman tangan kirinya dan gayung air di tangan kanannya, menjawab pertanyaan yang membuat orang terheran-heran. Rabi’ah berkata,” Untuk membakar surga dan memadamkan neraka; hal ini saya lakukan untuk mengetahui secara jelas siapa yang menyembah Allah karena takut dari api neraka atau mengharap surga.” Dengan kata-kata ini, Rabi’ah ingin menyadarkan manusia bahwa seseorang menyembah Allah harus karena kesadaran yang dilandasi cinta kepada-Nya. Bagi Rabi’ah, hatinya telah terisi penuh dengan kecintaan kepada Allah sehingga tak ada tempat tersisa untuk kecintaan selain-Nya, walau terhadap Nabi Muhammada sekalipun.

Rabi’ah dapat dikatakan sufi pertama yang berbicara tentang kecemburuan Tuhan, yakni bahwa cinta tidak boleh tertuju selain-Nya. Konsep cinta yang mendalam kepada Allah, menurut Rabi’ah, sebagai manifestasi dari jalinan al-Qur’an (QS. 5: 54). Dalam ayat tersebut Allah menyatakan bahwa jalinan cinta bermula dari Allah kepada hamba-Nya, baru kemudian dari hamba-Nya kepada Allah. Tidak dapat disangkal, Rabi’ah telah meletakkan dasar-dasar konsep cinta sejati kepada Allah, yang lantas menjadi inspirasi bagi para sufi sepanjang masa. Untuk itu, Rabi’ah senantiasa dikenang sebagi seorang panutan dan model serta sosok seorang hamba yang mencintai Allah tanpa pamrih apapun.

Rabi'ah al-'Adawiyah

Rabu, September 30, 2009

PERSPEKTIF JIHAD KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM

A. Pendahuluan

Fenomena pemahaman keagamaan yang menyimpang telah menyebabkan peristiwa-peritiwa yang menyedihkan dan mengharukan khususnya terkait dengan beberapa peristiwa bom yang terjadi di negeri ini. Tragedi-tragedi yang telah terjadi tersebut memakan banyak korban dan menghancurkan beberapa infrastruktur serta sarana-sarana umum. Tidak ayal lagi, bahwa tragedi-tragedi tersebut muncul dari pemahaman sebagian kalangan penganut agama yang separatis dengan tingkat pemahaman agama yang menyimpang. Dalam memaknai arti jihad, disinilah sebenarnya inti dari pokok permasalahan.
Jihad dalam pengertian sempit adalah berjuang dalam bentuk apapun dalam rangka ketaatan kepada Allah swt. Pengertian ini melahirkan dampak negatif yang sangat signifikan terhadap pola pikir dan pemahaman pada sebagian umat. Kenyataan yang terjadi akhirnya adalah berbuat dan melakukan sesuatu tidak lagi berdasarkan rasional melainkan hanya karena mengharap ridho dan iming-iming jannah menurut keyakinan mereka. Dalam tataran inilah kemudian makna jihad disalah artikan oleh mereka-mereka yang termasuk golongan “Ashab al- bom”
Berikut adalah sejumlah peritiwa ledakan bom yang terjadi di Indonesia, tercatat sejak tahun 2000 hingga 2005. Pada tahun 2000, terjadi bom di Kedubes Filipina, (Jakarta 2000. 1 Agustus 2000), bom meledak dari sebuah mobil yang diparkir di depan rumah Duta Besar Filipina, Menteng, Jakarta Pusat. 2 orang tewas dan 21 orang lainnya luka-luka, termasuk Duta Besar Filipina Leonides T Caday. Bom Kedubes Malaysia, (Jakarta 2000. 27 Agustus 2000), granat meledak di kompleks Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta. Tidak ada korban jiwa. Bom Gedung Bursa Efek (Jakarta 2000. 13 September 2000), ledakan mengguncang lantai parkir P2 Gedung Bursa Efek Jakarta. 10 orang tewas, 90 orang lainnya luka-luka. 104 mobil rusak berat, 57 rusak ringan. Bom malam Natal 2000 (24 Desember 2000), serangkaian ledakan bom pada malam Natal di beberapa kota di Indonesia, merenggut nyawa 16 jiwa dan melukai 96 lainnya serta mengakibatkan 37 mobil rusak.
Pada tahun 2001, bom Plaza Atrium Senen, (Jakarta 2001. 23 September 2001), bom meledak di kawasan Plaza Atrium, Senen, Jakarta. 6 orang cedera. Bom Restoran KFC, (Makassar 2001, 12 Oktober 2001), ledakan bom mengakibatkan kaca, langit-langit, dan neon sign KFC pecah. Tidak ada korban jiwa. Sebuah bom lainnya yang dipasang di kantor MLC Life cabang Makassar tidak meledak. Bom sekolah Australia, (Jakarta 2001. 6 November 2001), bom rakitan meledak di halaman Australian International School (AIS), Pejaten, Jakarta. Pada tahun 2002, bom malam Tahun Baru 2002. (1 Januari 2002), Granat manggis meledak di depan rumah makan ayam Bulungan, Jakarta. Satu orang tewas dan seorang lainnya luka-luka. Di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi empat ledakan bom di berbagai gereja. Tidak ada korban jiwa. Bom Bali 2002 (12 Oktober 2002), tiga ledakan mengguncang Bali. 202 korban yang mayoritas warga negara Australia tewas dan 300 orang lainnya luka-luka. Saat bersamaan, di Manado, Sulawesi Utara, bom rakitan juga meledak di kantor Konjen Filipina, tidak ada korban jiwa Bom Restoran McDonald's Makassar 2002. (5 Desember 2002), bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja meledak di restoran McDonald's Makassar. 3 orang tewas dan 11 luka-luka.
Pada tahun 2003, bom Kompleks Mabes Polri, Jakarta 2003. (3 Februari 2003), bom rakitan meledak di lobi Wisma Bhayangkari, Mabes Polri Jakarta. Tidak ada korban jiwa. Bom Bandara Cengkareng, Jakarta 2003. (27 April 2003), bom meledak dii area publik di terminal 2F, bandar udara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta. 2 orang luka berat dan 8 lainnya luka sedang dan ringan. Bom JW Marriott 2003. (5 Agustus 2003), bom menghancurkan sebagian hotel JW Marriott. Sebanyak 11 orang meninggal, dan 152 orang lainnya mengalami luka-luka. Kemudian pada tahun 2004, Bom cafe, Palopo 2004, terjadi pada 10 Januari 2004 di Palopo, Sulawesi menewaskan empat orang. (BBC) Bom Kedubes Australia 2004, (9 September 2004), ledakan besar terjadi di depan Kedutaan Besar Australia. 5 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Ledakan juga mengakibatkan kerusakan beberapa gedung di sekitarnya seperti Menara Plaza 89, Menara Grasia, dan Gedung BNI. Bom Kedubes Indonesia, Paris 2004 terjadi pada 8 Oktober 2004, tidak ada korban jiwa. Ledakan bom di Gereja Immanuel, Palu, Sulawesi Tengah pada 12 Desember 2004.
Selanjutnya pada tahun 2005, dua Bom meledak di Ambon pada 21 Maret 2005 Bom Pamulang, Tangerang 2005, (8 Juni 2005), bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril alias M Iqbal di Pamulang Barat. Tidak ada korban jiwa. Bom Bali 2005, (1 Oktober 2005), bom kembali meledak di Bali. Sekurang-kurangnya 22 orang tewas dan 102 lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di R.AJA's Bar dan Restaurant, Kuta Square, daerah Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran.
Pemboman Palu 2005, 31 Desember 2005, bom meledak di sebuah pasar di Palu, Sulawesi Tengah yang menewaskan 8 orang dan melukai sedikitnya 45 orang.
Pada tahun 2009, (Agustus 2009) baru-baru ini terjadi kembali peristiwa ledakan bom di gedung JW Marriot, terkenal dengan bom mega kuningan. Lagi-lagi peristiwa demi peristiwa bom tersebut merenggut nyawa dan merusak beberapa fasilitas dan sarana-sarana umum, yang sangat menyedihkan kemudian disebutkan pelaku dari ledakan tersebut adalah jaringan teroris yang mengatas namakan mereka sebagai barisan jihad. Islam kembali ternodakan.
Dari beberapa serangkaian peristiwa bom tersebut, dalam konteks Islam dan pendidikan, sekilas nampaknya memiliki peranan dan andil dalam membentuk karakter dan pola pemahaman mereka tentang makna jihad. Sehingga muncul beberapa pertanyaan seperti, Apa yang salah atau siapa yang salah atau di mana letak kesalahannya ?, pertanyaan-pertanyaan ini kemudian patut untuk di kaji dan di jawab. Dalam hal ini, penulis ingin meneropong dengan kaca mata pendidikan. Mungkinkah pendidikan yang salah dalam mendidik dan mengajari serta memberi pemahaman tentang makna perjuangan dalam bahasa agama disebut dengan jihad tersebut.

B. Pengertian

Jihad merupakan ajaran Islam yang paling agung setelah dua kalimah syahadat. Karena jihad adalah bukti loyalitas dan ungkapan cinta pada Islam. Dan jihad secara umum mencakup seluruh aspek kehidupan, yang bertujuan untuk menegakkan masyarakat Islami dan membangun Daulah Islamiah yang ideal. Imam Ibnu Al-Qayyim rahimahullâh mengatakan, para ulama sepakat bahwa secara umum jihad hukumnya fardhu ‘ain. Artinya setiap muslim wajib melakukan jihad, baik laki-laki maupun perempuan; baik dengan hati, lisan, harta benda, maupun tangan. Adapun jihad berperang dengan mempertaruhkan nyawa hukumnya fardhu kifâyah. Artinya jika sekelompok muslim telah melakukannya, maka gugurlah kewajiban berjihad atas seluruh muslim lainnya
Namun jihad ini akan menjadi fardhu `ain pada tiga kondisi, pertama, jika jihad telah diserukan secara umum. Kedua, jika musuh memerangi negeri kaum muslimin. Dan ketiga, jika seorang muslim atau muslimah sedang berada di medan perang. Jihad sangatlah penting untuk menjaga eksistensi umat Islam sebagai umat yang kuat, disegani, dan tidak menjadi objek keserakahan musuh yang membencinya. Oleh karena itu Allah mencela orang-orang yang malas dan tidak mau berjihad. Seperti pernyataan Allah dalam surat at-Taubah ayat 38 yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انفِرُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الأَرْض أَرَضِيتُم بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ قَلِيلٌ
“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu, 'Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah' kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia Ini (dibandingkan dengan kehidupan) akhirat hanyalah sedikit." (QS. Al-Taubah: 38).
Jihad merupakan ajaran Islam yang paling agung setelah dua kalimah syahadat. Karena jihad adalah bukti loyalitas dan ungkapan cinta pada Islam. Dan jihad secara umum mencakup seluruh aspek kehidupan, yang bertujuan untuk menegakkan masyarakat Islami dan membangun Daulah Islamiah yang ideal. Oleh karena itu, tabiat dakwah Islam tak pernah terpisah dengan kata jihad. Orang-orang yang melakukan jihad ini adalah para mujahid. Bagi mereka, duduk berpangku tangan adalah penyakit bahaya terhadap dakwah. Mereka juga meyakini bahwa diam dan istirahat merupakan dua hal yang paling berat. Ciri-ciri mujahid sejati adalah selalu berfikir untuk menegakkan Islam, memiliki kepeduliaan yang tinggi. Seluruh gerak-geriknya, sikapnya, istirahatnya, perkatannya, obrolannya, keseriusannya, candanya tetap tidak mengeluarkannya dari spektrum jihad.
Imam Syahid Hasan Al-Banna mengatakan, "Di antara jihad adalah membuncahkan perasaan untuk berkeinginan kuat membangkitkan Islam dan kemuliaannya. Merindukan kegemilangannya. Menangis karena sedih melihat kondisi umat Islam yang lemah, terhina, dan terus terluka terhadap segala sesuatu yang tidak diridhai Allah dan Rasul-Nya. Jalan jihad itu panjang dan butuh pengorbanan serta kerja keras. Jadi setiap muslim harus terbiasa menanggung beban dan berkorban, sehingga mampu melewati tingkatan-tingkatan jihad dengan baik.

1. Makna Jihad dan Tingkatannya

Secara bahasa (etimologi), Makna jihad adalah keinginan yang kuat, sedangkan menurut Syara’ secara umum adalah Mencurahkan segala kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang dicintai, dan memerangi apa-apa yang menghalangi kebenaran.

Tingkatan jihad diantaranya adalah :

1.Jihad dalam pengertian umum meliputi jihad melawan hawa nafsu dan syaithan dan meliputi jihad orang kafir dan munafik, dan Jihad kepada orang ahli bid’ah dan kemungkaran.
2.Jihad terhadap orang kafir yang menemui kendala adalah suatu kesempatan untuk lebih menyempurnakan jihad.
3.Sesungguhnya yang menyempurnakan manusia dalam hal jihad dan mengerjakan bagian-bagiannya, semuanya itu menuntut persiapan jiwa dan segala sesuatu yang dibutuhkan.

2. Alasan Berjihad

1.Mendekatkan diri kepada Allah dengan landasan ayat-ayat yang mulia.
2.Balasannya mendapatkan keridhaan Allah dan syurga-Nya di akhirat.
3.Bentuk penghambaan manusia kepada Tuhan Semesta Alam dan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, dan mengeluarkan mereka dalam menyembah makluk menuju ibadah kepada Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya.

3. Keutamaan Berjihad

1.Geraknya mujahid (orang yang berjihad di jalan Allah) di medan perang itu diberikan pahala oleh Allah
2.Jihad adalah perdagangan yang untung dan tidak pernah rugi.
3.Jihad lebih utama daripada meramaikan Masjidil Haram dan memberikan minum kepada jama'ah haji.
4.Jihad merupakan satu dari dua kebaikan (menang atau mati syahid).
5.Jihad adalah jalan menuju surga.
6.Orang yang berjihad, meskipun dia sudah mati syahid namun ia tetap hidup dan diberikan rizki.
7.Orang yang berjihad seperti orang yang berpuasa tidak berbuka dan melakukan shalat malam terus-menerus.
8.Sesungguhnya Surga memiliki 100 tingkatan yang disediakan Allah untuk orang yang berjihad di jalan-Nya. Antara satu tingkat dengan yang lainnya berjarak seperti antara langit dan bumi.
9.Surga di bawah naungan pedang.
10.Orang yang mati syahid mempunyai 6 keutamaan: (1) Diampunkan dosanya sejak tetesan darah yang pertama, (2) dapat melihat tempatnya di Surga, (3) akan dilindungi dari adzab kubur, (4) diberikan rasa aman dari ketakutan yang dahsyat pada hari kiamat, (5) diberikan pakaian iman, dinikahkan dengan bidadari, dan (6) dapat memberikan syafa'at kepada 70 anggota keluarganya.
11.Orang yang berjihad di jalan Allah itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.
12.Orang yang mati syahid, ruhnya berada di qindil (lampu/lentera) yang berada di Surga.
13.Orang yang mati syahid diampunkan seluruh dosanya, kecuali hutang.

C. Perspektif Jihad kaitannya dengan Pendidikan Islam.

Ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini melanda sebagian besar kaum muslim disebabkan paradigma yang diterapkan dalam sistem pendidikan masih bersifat atomisme-konservatisme. Paradigma ini mengarah pada pemilahan tegas antara ilmu dan etika, antara agama dan budaya, antara Barat dan Timur, antara pendidikan Islam dan umum. Ketertinggalan tersebut disebabkan diantaranya adalah, Pertama, karena umat Islam teralu terlena dengan era kejayaan Islam zaman pertengahan tetapi gagal mereaktualisasikan dalam zaman kekinian, mereka begitu membanggakan era kemajuan ilmu pengetahuan itu tetapi tidak mampu melestarikan etos keilmuan yang menjadi elan vital pada era itu. Kedua, Secara umum, teologi umat Islam telah mengalami distorsi dan pelapukan. Teologi progresif yang ditampakkan umat pada era pertengahan telah diganti dengan teologi konservatif yang menempatkan kehidupan dunia ini sebagai fase “tidak penting” untuk dilalui. Teologi konservatif hanya mengajarkan bagaimana bisa selamat di akherat tanpa harus bersusah-payah “merebut” kesempatan hidup yang unggul di dunia. Ketiga, sebagai imbas teologi konservatif itu, pandangan dunia umat Islam menjadi serba mistis-eskatologis ketimbang rasional-strategis. Umat lebih mengharap “keajaiban” yang datang dari langit untuk mengubah nasibnya ketimbang berusaha untuk meretas akar masalah yang menghimpitnya.
Dalam konteks pendidikan Islam, dari sekian banyak lembaga pendidikan Islam yang berdiri kokoh di negeri ini adalah salah satu upaya merepresentasikan bahwa Islam dan pola pendidikannya tetap eksis dan bertahan meskipun digempur oleh hebatnya serangan zaman dengan kemajuan tekhnologi yang mutakhir di era modernisasi. Namun, Ada berbagai kesalahan fatal yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam saat ini. Pertama, sebagian besar lembaga-lembaga pendidikan itu tidak betul-betul didirikan untuk mencerdaskan dan mencerahkan umat, tetapi lebih banyak diniatkan untuk sekedar mengukuhkan eksistensi kelompok Islam tertentu dan mobilisasi dana umat. Kedua, tidak ada ruh pembaruan (tajdid) yang secara progresif mampu melahirkan pikiran-pikiran kreatif inovatif (al-muntijah) untuk pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi tidak lebih hanya sekedar pengulangan-pengulangan (repetisi). Ketiga, dalam menghadapi mainstream sistem pengetahuan (knowledge system) yang diproduksi Barat, ada sikap ekstrem yang ditunjukkan oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam yang sama-sama tidak menguntungkan, satu sisi bersikap antipati dan mencoba mencari jalur tradisionalisme yang dianggap autentik Islam, dan sisi lain terlalu akomodatif sehingga tidak ada ruang kritisisme sedikit pun.
Bercermin dari realitas tingkat pemahaman dan eksistensi lembaga pendidikan Islam serta tujuannya sehingga perlu dilakukan peningkatan dan perubahan kearah lebih baik. Dan diantara upaya untuk melakukan kemajuan dan perubahan tersebut dilakukan beberapa tindakan diantaranya Pertama, harus ada pergeseran paradigma (shifting paradigm) dalam pengembangan keilmuan pada lembaga pendidikan Islam. Dari paradigma atomisme-konservatisme menuju paradigma holistik-progresivisme. Paradigma atomisme-konservatisme mengarah pada pemilahan tegas antara ilmu dan etika, antara agama dan budaya, antara Barat dan Timur, antara pendidikan Islam dan umum. Sebaliknya paradigma holistik-progresif meramu secara utuh aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis hal-hal yang sempat dikotomikan tersebut. Kedua, peningkatan kualitas SDM dalam lembaga pendidikan Islam yang salah satunya adalah melalui proses studi lanjut. Ketiga, penguatan jaringan (networking) antar lembaga pendidikan Islam untuk membangun kerjasama, khususnya di bidang akademik. Sebagian lembaga pendidikan Islam dicurigai mengajarkan jihad dalam arti perang (kekerasan fisik),
Timbul pertanyaan kemudian, mengapa ada penilaian seperti ini ? Secara faktual memang harus diakui; Pertama, bahwa ada beberapa lembaga pendidikan Islam yang nengajarkan Islam secara normatif-formalistik, sehingga out put lulusannya sangat potensial untuk berada pada jalur radikalisme Islam. Para aktor kasus pengeboman di Indonesia adalah alumni beberapa lembaga pendidikan yang corak pengajarannya adalah normatif-formalistik. Sehingga penilaian bahwa lembaga pendidikan Islam dicurigai mengajarkan jihad dalam arti perang ada sedikit benarnya, tetapi tentu tidak bisa digeneralisasi demikian, karena lembaga pendidikan Islam yang lebih moderat jumlahnya jauh lebih banyak.
Kedua, pendidikan agama di lembaga Islam masih menggunakan indoktrinasi yang didasarkan pada penafsiran kaku terhadap ajaran Islam. Karena itu pula orang tua kadang bingung pada perubahan diri si anak yang tidak mau berteman lagi dengan kawannya yang non-muslim, atau bahkan pada kawan yang tidak sealiran dengan lembaga pendidikan di mana dia sekolah. Pendidikan seperti ini, telah gagal dalam menanamkan nilai-nilai luhur Islam yang damai. Sebaliknya, ia berhasil menanamkan eksklusivisme dan truth claim yang menjadi “bom waktu” di kemudian hari.
Apa yang akan dilakukan kemudian, pertanyaan ini sangat layak untuk di jawab. Apakah hal tersebut terjadi karena soal mindset atau ada hal lain?, bukan hanya persoalan mindset, tetapi soal pendekatan pendidikan. Pendidikan di sekolah Islam perlu mengintroduksi cara berpikir kritis dan berkesenian. Jika dua hal ini dikembangkan di lembaga Islam, maka ajaran jihad tidak akan dipahami dalam satu pengertian saja, yakni “berperang atau bertempur melawan musuh”, tetapi lebih dari itu jihad dapat dipahami dalam konteks kemanusiaan yang lebih luas, misalnya belajar giat, berjuang menegakkan keadilan, dan bergiat dalam meraih kemajuan. Intinya, jihad demi kemakmuran dan kemaslahatan seluruh umat manusia. Inilah pengertian sesungguhnya, dari adagium “Islam rahmatan lil’alamin”.
Dalam istilah pendidikan Islam, jihad di maknai sebagai upaya untuk mendidik umat dalam membentuk dan membina mental, melahirkan generasi, membina umat dan budaya serta memberlakukan prinsip-prinsip kemuliaan dan peradaban. Semua itu dimaksudkan untuk merubah manusia dari pemahaman yang menyimpang tentang keyakinan dan keimanan, kebodohan, kesesatan dan kekacauan menuju cahaya tauhid, ilmu, hidayah dan kemantapan. Sehingga wujud dari pendidikan Islam adalah pendidikan yang melatih sensibilitas individu sedemikian rupa, sehingga dalam perilaku mereka terhadap kehidupan, langkah-langkah dan keputusan begitu pula pendekatan mereka terhadap semua ilmu pengetahuan diatur oleh nilai-nilai etika Islam yang sangat dalam dirasakan. Dengan pendidikan Islam itu mereka akan terlatih dan secara mental sangat berdisiplin sehingga mereka ingin memiliki pengetahuan bukan saja untuk memuaskan rasa ingin tahu intelektual atau hanya manfaat kebendaan yang bersifat duniawi, tetapi juga untuk tumbuh sebagai makhluk yang rasional, berbudi dan menghasilkan kesejahteraan spiritual, moral dan fisik, kedamaian keluarga, masyarakat dan umat manusia.
Pada kerangka inilah kemudian, makna jihad tidak disalah artikan dalam mengaplikasikan dan merealisasikannya. Cukuplah tudingan bahwa lembaga-lembaga pendidikan Islam khususnya pondok pesantren-pondok pesantren dianggap sebagai lembaga yang mengajarkan dan menanamkan benih ajaran-ajaran “teroris” untuk memerangi dan berjihad melawan musuh-musuh Islam. Dengan melihat kembali tujuan dan rumusan pendidikan Islam yang sebenarnya, jihad dalam pandangan mereka dapat di bungkus dengan aqidah dan tauhid yang lurus yang mengedepankan keramahan dan kecintaan serta kemaslahatan bagi sesama.
Prof. Dr. Abd. Hamid al- Anshari dalam tulisannya tentang “Jihad Tidak Sama Dengan Permusuhan dan Kekerasan” menuturkan bahwa faktor utama terjadinya peristiwa ledakan bom tersebut adalah faktor pemikiran, budaya dan ideologi. Disana ada semacam warisan lama yang terpendam dalam turats (tradisi), pemikiran, dan budaya kita. Yaitu budaya kekerasan. Kita terlalu terbiasa dengan nalar-nalar permusuhan. Nalar permusuhan inilah yang selalu bertentangan dengan kehidupan. Kemudian ia meneruskan mengenai jihad, menurutnya jihad mempunyai dua tujuan penting. Pertama, adalah mempertahankan diri (defensif) dari kezhaliman. Hal ini sudah menjadi hak setiap agama dan setiap Negara. Ini sudah merupakan kesepakatan bersama dan bukanlah hal yang dibuat-buat. Mempertahankan hak manusia bukan hanya terdapat dalam Islam saja. Merupakan tugas kemanusiaan, mempertahankan harta, martabat, agama, keluarga dan lain sebagainya. Ini sudah terpendam dalam setiap diri manusia sejak dia dilahirkan. Jadi tujuan awal dari datangnya Islam adalah memperathankan kemanusiaan. Waqatilu fi sabilillah alladzina yuqaatilunakum wa la ta’tadu (perangilah orang-orang yang memerangi kamu dan jangan melampaui batas). Jadi yang diperangi adalah mereka yang memerangi kita. Bagi yang tidak memerangi, kita tidak berhak memusuhinya. Lalu apa kemudian yang harus dilakukan kepada mereka?. Al-qur’an memberi jawaban “La yanhakumu Allahu ‘an alladzina lam yuqatilunakum fi al-dini wa lam yukhrijukum min diyarikum an tabarruhum watuq sithu ilaihim” (al-mumtahanah: 9). Jadi tuga kita adalah berbuat baik dan bekerja sama dengan mereka. Bekerja sama dalam aspek budaya, ekonomi, politik dan lain-lain.
Kedua, membebaskan rakyat. Tujuannya adalah memberikan kebebasan dan legitimasi pada masyarakat untuk memilih sesuai dengan prinsip keadilan. Mengangkat manusia dari penindasan penguasa. Seperti yang terjadi pada masa emprialisme. (QS. Al-Nisa’: 75).

D. Solusi

Pendidikan Islam sebagai satu mata rantai dari syariat Islam, memiliki ciri khusus yang sama dengan kekhususan al-Islam itu sendiri, yaitu syamil-kamil-mutakamil (sistem yang integral-sempurna-dan menyempurnakan). Integralitas sistem pendidikan Islam ini secara garis besar mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, yang secara garis besar adalah :
a.Pendidikan Keimanan (aqidah)
Yang dimaksud dengan pendidikan iman adalah mengikat individu dengan dasar-dasar iman, rukun Islam dan dasar-dasar syari’ah Islamiyah. Metode pendidikan ini adalah menumbuhkan pemahaman terhadap dasar-dasar keimanan dan ajaran Islam yang bersandarkan pada wasiat-wasiat Rasulullah saw dan petunjuknya.
b.Pendidikan Moral (Akhlaq)
Maksud pendidikan moral adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh individu sejak masa analisa hingga ia menjadi seorang mukallaf, pemuda yang mengarungi lautan kehidupan.
Tidak diragukan lagi bahwa keutamaan-keutamaan moral, perangai dan tabiat merupakan salah satu buah iman yang mendalam, dan perkembangan religius yang benar.
c.Pendidikan Fisik
Pendidikan Islam sangat memperhatikan fisik tiap-tiap muslim. Apabila kita bicara tentang fisik dalam pendidikan, yang dimaksud bukan hanya otot-ototnya, panca inderanya dan kelenjar-kelenjarnya, tetapi juga potensi energik yang muncul dari fisik dan terungkap melalui perasaan. Islam mendidik umatnya dengan memberikan rangsangan yang baik sebagaimana dalam sabda Rasulullah saw. : “ Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai daripada mukmin yang lemah.” Islam juga mengajarkan aturan -aturan yang sehat dalam makan, minum, dan tidur. Mendidik untuk menjaga kesehatannya, dengan selalu menganjurkan olah raga dan menjauhkan diri dari penyebab-penyebab kelemahan.

d.Pendidikan intelektual
Maksud pendidikan intelektual adalah pembentukan dan pembinaan berpikir individu dengan segala sesuatu yang bermanfaat, ilmu pengetahuan, hukum, peradaban ilmiah dan modernisme serta kesadaran berpikir dan berbudaya. dengan demikian ilmu, rasio dan peradaban individu tersebut benar-benar dapat dibina. Akal adalah kekuatan manusia yang paling besar dan merupakan pemberian Allah yang paling berharga. Dan al-Qur’an memberikan perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan akal ini. Al-Qur’an mendidik akal dengan begitu banyak ayat-ayat alam semesta untuk jadi bahan perenungan. Tapi bukan perenungan itu yang menjadi tujuannya, melainkan mendidik akal agar cermat, cerdas dan akurat dalam berpikir dan bersikap serta menempuh jalan hidup.
e.Pendidikan Psikhis
Maksud pendidikan psikhis adalah mendidik individu supaya bersikap berani, berterus terang, merasa sempurna, suka berbuat baik terhadap orang lain, menahan diri ketika marah dan senang kepada seluruh bentuk keutamaan psikhis dan moral secara keseluruhan. Tujuan pendidikan ini adalah membentuk, menyempurnakan dan menyeimbangkan kepribadian individu, sehingga mampu melaksanakan kewajiban-kewajibannya dengan baik dan sempurna.
f.Pendidikan Sosial
Maksud pendidikan sosial adalah mendidik individu agar terbiasa menjalankan adab-adab sosial yang baik dan dasar-dasar psikhis yang mulia dan bersumber pada aqidah Islamiyah yang abadi dan perasaan keimanan yang mendalam, agar di dalam masyarakat nanti ia bisa tampil dengan pergaulan dan adab yang baik, keseimbangan akal yang matang dan tindakan yang bijaksana.
Berdasar atas sistem integralitas pendidikan Islam tersebut yakni pendidikan keimanan, moral, fisik, intelektual, psikhis dan sosial diatas kemudian konsep dan paradigma tentang makna jihad dibungkus. Atas dasar iman kepada Allah kemudian tidaklah cukup hanya hubungan kepada-Nya semata tanpa memperhatikan hubungan kepada makhluk-Nya yang lain. Dengan konsep menghargai keimanan umat yang lain adalah kerangka dari bangunan keimanan yang harus mencintai, menyanyangi dan mengasihi kepada sesama umat meskipun berbeda keyakinan dan kepercayaan. Bahwa tidak mustahil kemudian konsep pendidikan moral, fisik, intelektual, psikhis dan pendidikan sosial juga melihat realitas pemahaman tentang jihad tidaklah dipergunakan pada jalan untuk membinasakan dan untuk menghancurkan.
Bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam khususnya sebagian lembaga pondok pesantren sudah saatnya untuk merubah paradigma dan wacana dalam memaknai arti jihad sesungguhnya. Truth claim atau anggapan tentang klaim kebenaran dan anggapan tentang hak untuk masuk surga kemudian tidaklah harus ditanam dan dibungkus dalam bentuk jihad melawan umat selain mereka. Penanaman aqidah jihad yang menyimpang dengan pemahamannya yang sempit haruslah kemudian menjadi perhatian utama untuk diluruskan dan dibenarkan menjadi pemahaman dalam arti luas. Kebijakan-kebijakan pimpinan tentang keputusan jihad harus diformulasikan dan didasarkan pada kebijakan-kebijakan Rasulullah dalam memerintahkan untuk berjihad. Hal tersebut kemudian tidak terlepas dari manajemen kebijakan lembaga pendidikan yang profesional, terarah dan memilki visi dan misi untuk membangun umat kepada jihad yang benar.
Jihad perspektif pendidikan Islam dalam arti sesungguhnya adalah berusaha semampu mungkin untuk berbuat, mencari dan menuntut ilmu sampai batas yang tidak ditentukan agar terbagun dan tercipta umat yang terdidik dan madani, yang tidak memandang klaim kebenaran dan hak masuk surga adalah miliki bagi segolongan umat yang melakukan jihad dengan memerangi umat non muslim. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menciptakan umat yang rahmatan lil alamin adalah dengan mencintai dan menghargai antar sesama dalam bingkai satu umat yang bersumber dari asal yang sama dan keturunan yang sama pula meskipun berbeda keyakinan.

E. Kesimpulan

Jihad dalam rangka membangun etos kerja dan semangat juang untuk meraih kehidupan yang sempurna adalah tujuan dari jihad dalam kerangka pendidikan Islam. Pendidikan dalam arti tarbiyah adalah jihad dalam melaksanakan tugas hidup sebagai manusia sosial untuk menuntut ilmu agar menjadi manusia yang terdidik, berpengetahuan dan memiliki kepekaan sosial yang bermanfaat bagi individunya dan manusia lainnya.
Pendidikan merupakan jalan utama untuk mendekatkan diri kepada Allah, sehingga kita memperoleh kebahagiaan hidup didunia dan akherat. Yang menjadi masalah adalah, sekarang ini pendidikan telah didistorsi menjadi alat untuk mencapai kemashuran, kedudukan dan materi semata. Karena itu, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang belum tentu ia menjadi semakin bahagia, semakin baik dan semakin takwa kepada Allah, bahkan sering terjadi kaum terdidik melakukan kejahatan, kekejaman kesewenang-wenangan. Dalam konteks inilah kemudian makna jihad disalah artikan oleh kaum terpelajar dan terdidik dalam kalangan ilmuwan muslim radikal dan separatis.
Peristiwa demi peristiwa bom yang terjadi adalah wujud realitas dari hasil karya segelintir ilmuwan muslim radikal dan separatis yang berperan dibalik layar dalam membentuk karakter dan idiologi menyimpang tentang aqidah untuk memusuhi dan memerangi orang yang lain aqidah dengan mereka. Maka, peranan pendidikan Islam dalam ranah pembentukan karakter dan idiologi umat haruslah berdasar atas fitrah manusia. Al-Ghazali menjelaskan tentang pendidikan fitrah adalah usaha menggali, mengembangkan dan mengaktualisasikan fitrah manusia, untuk memanfaatkan alam semesta dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Kedamaian dan kesejahteraan umat adalah refleksi dari ajaran Islam untuk saling memahami dan menghargai perbedaan antar umat. Sesuai dengan fitrah manusia ketika dilahirkan adalah memiliki karakter yang sama, baik dan suci yang merupakan bingkai selanjutnya untuk tetap menghargai dan memahami perbedaan tersebut.

F. Penutup

Diskursus mengenai jihad adalah suatu keniscayaan bagi semua manusia untuk selalu tetap berusaha dan berjihad demi keberlangsungan hidupnya di dunia ini. Yang menjadi perhatian utama dalam tema jihad ini adalah melakukan dan berusaha semampu mungkin untuk menciptakan stabilitas hidup menjadi bermakna dan mengarah kepada keadaan yang lebih baik. Oleh karenanya, melalui pendekatan pendidikan langkah-langkah tersebut semestinya dapat diraih dengan bermodalkan ilmu pengetahuan dan tarbiyah Islamiyah, jihad dapat diaplikasikan pada ranah yang semestinya.
Lembaga-lembaga pendidikan Islam khususnya pada sebagian lembaga pondok Pesantren dengan kurikulumnya “mungkin” pada pola pembelajaran dan pengajarannya serta manajemen kebijakan pemimpinnya kemudian sudah saatnya merubah haluan dan persepsi tentang makna jihad kepada perjuangan untuk membentuk umat yang memiliki pengetahuan luas dan untuk saling menghargai dan menghormati umat lain yang tidak dalam satu aqidah. Sehingga kemudian akan terciptalah umat dengan keadaan damai yang saling mencintai satu dengan lainnya dalam bingkai Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Kebijakan-kebijakan tentang jihad bukanlah kemudian diartikan dalam arti sempit hanyalah untuk berperang melawan musuh-musuh Islam dengan kekerasan dan pembunuhan, akan tetapi kaitannya dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan yaitu memerangi mereka dengan pemikiran dan hasil karya nyata sebagai wujud bahwa kewibawaan dan keperkasaan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin yang mengutamakan kasih sayang antar sesama dan kemajuan peradaban.


DAFTAR PUSTAKA

Arkoun. Muhammade, dkk. 2008. Serial dialog Pencerahan Afkar, Orientalisme vis a vis Oksidentalisme. Jakarta: Penerbit Pustaka firdaus.
Ibnu Rusn. Abidin, 2009. Pemikiran Al-Gahazali Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://jurnalphe.blogspot.com/2009/07/tragedi-bom-di-indonesia.html
http: // jihad dan dakwah. Blogspot.com / 2009/ 03/ ringkasan-kitab-pendidikan-jihad. html
http: // buku-Islam. Blogspot. Com/ 2008/02/ kedudukan-jihad. Html 13.


Jumat, September 25, 2009

Proposal

Sungailiat, 10 Desember 2008
Nomor : 01 / Pribadi / Bantuan / 2008
Lamp. : 5 Halaman
Hal : Permohonan Bantuan Dana Pendidikan (Tesis)

Kepada Yang Terhormat,
Bapak Bupati Bangka
H. Yusroni Yazid, SE
Di
Tempat

Bismillahirohmanirrohim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memasuki era yang semakin global dan daya saing yang semakin tinggi, diperlukan manusia-manusia yang berkualitas dan professional. Melihat kenyataan tersebut, saya telah berusaha melanjutkan studi pada Pascasarjana, akan tetapi kendala utama yang saya hadapi adalah permasalahan financial, sebab itu dengan hormat saya mohon kepada Bapak/Ibu yang terhormat yang ada di instansi-instansi pemerintah, swasta atau lembaga-lembaga swadaya, untuk membantu menyelesaikan kendala tersebut.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan :
1. Proposal Beasiswa
2. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)
3. Ijazah S 1 dan Transkrip Nilai
4. Kartu Tanda Mahasiswa
5. Daftar Nilai (Semester 1 dan Semester 2)
6. Proposal Penelitian (Proposal Tesis)

Demikian permohonan ini dibuat, atas perhatian dan bantuan Bapak disampaikan banyak terima kasih.
Jazakumullah Khoiron Katsiron
Wassalam
Sungailiat, 29 Oktober 2007
Pemohon


Subri, S.Pd.I
PROPOSAL BANTUAN DANA TESIS
PROGRAM S-2

Logo Universitas







DIUSULKAN OLEH : SUBRI, S.Pd.I
PROGRAM PASCASARJANA MSI UII
KONSENTRASI : PENDIDIKAN ISLAM





UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA
TAHUN 2007


PROPOSAL BANTUAN DANA TESIS
PROGRAM PASCASARJANA S-2
MSI UII YOGYAKARTA
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa abad 21 pada millennium ketiga, yang selama ini sering digembar-gemborkan banyak orang sebagai abad yang penuh tantangan dan cobaan, disadari atau tidak menjadi semacam “kengerian”. Masa pergantian yang ditenggarai dengan maraknya kecenderungan serba global disegala sektor kehidupan itu melahirkan tuntutan itu dan “ paksaan “ kepada kalangan muda khususnya untuk - mau tidak mau - dapat berperan lebih serius dalam melakukan kiprah keagamaan dan kebangsaan. Sebab mencegah destruksi atau lebih “hemat” disbanding dengan anarkhi. Jadi, lepas dari kontroversi sepakat atau tidak sepakat mengenai demam globalisasi, yang jelas dalam tembok kebudayaan setebal apapun, globalisasi akan nyelonong dengan sendirinya, tanpa kita undang. Yang paling patut kita perdebatkan sesungguhnya adalah adakah pembentukan pola-pola kongkrit antisipatif ke depan itu, baik dari perspektif ekonomi, politik, sosial budaya, agama maupun Negara.
Melihat kenyataan diatas, yang mendesak untuk segera lahir adalah komitmen kaum muda untuk melihat soal-soal tersebut. Lebih-lebih menghadapi era pasar bebas, harus dipersiapkan Sunber Daya Manusia (SDM) yang handal. Sebab masyarakat masa depan (era pasar bebas) membutuhkan manusia yang lebih berkualitas dan serba cepat. Hal demikian memerlukan tenaga yang memiliki ilmu yang luas dan mendalam serta profesionalitas yang tinggi, dengan moral force sebagai landasannya. Oleh karena itu, perbaikan pendidikan harus pula disejajarkan dengan perbaikan dibidang ekonomi. Karena bagaimanapun juga peningkatan perekonomian rakyat tidak bisa meninggalkan peningkatan kualitas pendidikan. Lebih-lebih Bangsa Indonesia dilanda krisis moneter yang menyebabkan melemahnya perekonomian Nasional, mutlak diperlukan penenganan secara serius dalam segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, dan pendidikan adalah merupakan investasi jangka panjang terpenting dan paling menentukan wajah bangsa ini kedepan.
Akan tetapi melemahnya perekonomian tersebut merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi sebagian masyarakat Indonesia yang ingin memperoleh pendidikan yang lebih tinggi. Karena kebutuhan hidup semakin tinggi, begitu pula biaya pendidikan dan ekonomi sehingga kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi tetap menjadi cita-cita bangsa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia kiranya “pantang mundur” untuk meraih kemajuan dimasa depan.
Atas dasar pemikiran diatas, demi kelancaran dalam mewujudkan cita-cita diatas, kami mengajukan permohonan sponsor Beasiswa atau bantuan dana untuk menyelesaikan studi Program Pendidikan Pascasarjana di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Karena kami merasa mempunyai tanggung jawab terhadap nasib bangsa Indonesia mendatang. Akan tetapi beberapa kendala financial menjadi permasalahan “serius” bagi kami.

B. TUJUAN STUDI
Tujuan studi yang ingin dicapai dalam Program Pascasarjana pada jurusan Pendidikan Islam adalah :
1. Tujuan Umum
a. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan dan permasalahan pendidikan dimasyarakat melalui sarana yang ada dan mendukung
b. Membantu keperluan-keperluan masyarakat / institusi dalam bidang problem solving pembenahan manajemen dan system pendidikan yang tepat.
2. Tujuan Khusus
a. Ingin sikap terbuka, kritis dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan dan tekhnologi serta komitmen tinggi terhadap pendidikan.
b. Meningkatkan wawasan keilmuan dalam bidang Pendidikan Islam sebagai salah satu bagian pengembangan disiplin ilmu sebelumnya (PAI)
c. Memperoleh seperangkat ilmu Pendidikan Islam secara mendasar, sebagai bahan pendukung integritas untuk mempelajari pengembangan pendidikan secara menyeluruh di masyarakat.

C. JANGKA WAKTU STUDI
Studi ini diselesaikan (ditempuh) dalam jangka waktu 2 tahun (4 semester) dihitung total sekaligus penyusunan thesis.

D. TEMPAT STUDI
Studi ini bertempat di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Jl. Demangan Baru No.

E. KENDALA STUDI
Kendala studi disini menyangkut prioritas pemenuhan kebutuhan “financial” selama proses studi dan dalam hasrat pribadi tidaklah pantang menyerah dalam semangat dan tekad untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.

F. ANGGARAN STUDI
Anggaran dana yang dibutuhkan untuk studi program Pascasarjana S-2 secara keseluruhan adalah sebesar Rp 36.200.000 (tiga puluh enam juta dua ratus ribu rupiah), sebagaimana rincian terlampir.

G. PENUTUP
Demikianlah proposal permohonan bantuan dana pendidikan ini, dan keberadaaannya siap untuk dipertanggung jawabkan. Akhirnya semoga proposal ini menjadi pertimbangan.



Sungailiat, 29 Oktober 2007
Pemohon


Subri, S.Pd.I









ANGGARAN DANA SELAMA 2 TAHUN (4 SEMESTER)
Adalah sebagai berikut :
a. Pendaftaran Rp 150.000;
b. SPP selama 4 semester (4x@Rp 3.250.00) Rp 13.000.000;
c. Biaya Persiapan dan Seminar Proposal Tesis Rp 1.000.000;
d. Biaya Bimbingan & Ujian Tesis Rp 1.675.000;
e. Biaya Pembelajaran & Ujian Toefl Bhs. Inggris Rp 400.000;
f. Biaya Pembelajaran & Ujian Toafl Bhs. Arab Rp 350.000;
g. Biaya Ijazah / wisuda & Sumbangan Perpustakaan Rp 625.000;
h. Biaya kertas 15 rim dan fhotocopy Rp 500.000;
i. Biaya Transfortasi dan Kesehatan Rp 1.000.000;
j. Biaya Kontrak rumah (2 tahun) Rp 6.000.000;
k. Biaya Buku dan Referensi Rp 1.000.000;

TOTAL Rp

Renungan

Ada sekelompok orang yang beribadah kepada Allah karena menghendaki keuntungan. Itu ibadahnya seorang pedagang. Ada lagi sekelompok orang yang beribadahnya karena takut akan siksa. Itu ibadahnya seorang budak. Kemudian ada sekelompok orang beribadah kepada Allah semata karena cinta dan syukur kepada-Nya. Itulah ibadahnya seorang yang merdeka.

(Ali bin Abi Thalib)

Hari-hari yang dialami manusia hanya ada dua macam, menyenangkan atau menyusahkan. Kalau menyenangkan janganlah angkuh dan kalau menyusahkan bersabarlah, jangan berputus asa, karena keduanya- yang menyenangkan dan menyusahkan- pasti berlalu.

Jumat, September 18, 2009

SMS Idul Fitri Wahana Perekat Silaturrahmi

SMS Ucapan Idul Fitri

Misiii…
Mau minta maap nih!
Klo ada salah kata,
salah sikap,
gak bales sms,
gak ngangkat telpon,
Maapin yah!
Slamat hari raya idul fitri!
=================================
Sebelum HCl jadi basa, NaOH jadi asam, NaCl jadi manis n glukosa jadi asin, hati selalu tertengadah mengharap titrasi maaf dari buret hatimu. Taqaballahu minna wa minkum
==================================
Mangan sate sak gulene, sego megono bumbu kemiri

kapan wae lebarane, sugeng riyoyo idul fitri

tumbar merico kecap asing

nyuwun ngapuro lahir lan batin
======================================
Kapanpun lebarannya, ucapannya:
Taqaballahu minna wa minkum
minal aidzin wal faizin

mohon maaf lahir dan bathin
==========================================
Melihat segalanya dengan hati yang bersih, tanpa mengharap pujian manusia2. semoga menjadi Ramadhan yang berkah,& berdo’amengharap istiqamah di jalan-NYA.Taqabalallahu Minna Waminkum…
======================================
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa. Hidup ini terasa indah jika ada maaf. Taqabalallahu Minna Waminkum…
=========================================
Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu. Silahkan kesah, kau bukan takdirku… mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku, dan Allah adalah kasihku… Maafkan segala kesalahan
==============================================
Banyak tutur kata, bahasa tubuh yg tdk berkenan di hati, utk itu dg hati yg tulus mohon maaf lahir batin. Selamat hari raya Idul Fitri 1Syawal
==========================================
Ban9, SMS siapa ini ban9??
IsinYa k0q paKai “MaaF, SYan9!?”
Ban9, ToLon9 don9 maaFin aYe, ban9!
KaLo Ka9ak, HaTi ‘ni taK tenan9.
Ban9, MinaL aiDin waL faidZin ban9!
======================================
Sebait Kata Maaf Tuk Menghapus Salah & Khilaf Agar Hari Kita Bersih Seperti Terlahir Kembali… Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1427 H Mina Aidin Walfaidzin ‘Mohon Maaf Lahir & Batin’
========================================
Sebenarnya saya mau mengirimkan video, tapi fitur 3G belum masuk sini. Mau pake MMS, HP situ kurang canggih. Sudahlah, pake SMS pun jadi… Selamat Idul Fitri 1427 H. Mohon Maaf Lahir Batin. Kemenangan adalah milik mereka yang berjuang
=================================
jika maaf seterang mentari, biarkan ia terbit di hari nan fitri ini.
================================
Meniti hari menabur khilaf menyongsong fitri menuai maaf Smg tiada tersisa khilaf dosa Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Shiyamana Wa Shiyamakum Selamat Idul Fitri
=====================================
“Hari ini adalah hari2 Allah, tidak pantas kita berbangga-bangga dan berbuat durhaka. Ikhlaskan jihad dan harapkan Ridho Allah dengan amalmu” (Khalid bin Walid). Taqabalallahu Minna Waminkum…
===============================================
Pertemuan hanya sarana, niat ikhlas yang utama. Nyuwun pangapunten sedaya kalepatan.. Mugi2 kagayuh krenteging ati, karena zaman tak dapat dilawan, KEPERCAYAAN harus diperjuangkan
=====================
Aslkm. Tolong maafkan kesalahan saya. mudah2an Allah merahmatimu dan mengampuni dosa2mu. terima kasih.wslkm
=======================================
sblm lidah kelu, sblm hati kmbli m’bku, sblm jmpol kaku&sulit hny utk skdar mnt m’f lwt
sms&sblm smw operator sbk..MOHON M’f ats smw khilaf yg ku lakuin.M’fin yaks!
==================================
“Saat wajah tak mampu bersua, tangan tak mamou menjabat, semoga pesan mampu menjadi jembatan dalam idul fitri, Dari lubuk hati & sanubari , Mohon Maaf Lahir Batin”
=================================
Pgn dpt maaf dr narpen?

ketik:
REGNARPEN

kirim ke
0xxx24088802

Sms yg km dpt langsung dr hp aku!

_becanda,
met lebaran yah!
Maap2 klo ada slh kata
==================================
“Selamat datang dalam penerbangan RAMADHAN AIR,
flight 1429H dengan tujuan IDUL FITRI.
Harap kencangkan sabuk PERSAUDARAAN &
Tegakkan kursi IMAN..
Atas nama awak kabin,mengucapkan
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”
====================================
No Card, No Ketupat, No Parcel, Just SMS Represents

Everything …Sins… Laugh.. Tears.. Happy ‘iedul Fitrie

1428 H…Maaf lahir batin y..
==============================================
Sepuluh jari tersusun rapi.. Bunga melati pengharum hati ..

SMS dikirim pengganti diri… Memohon maaf setulus hati …

Mohon Maaf Lahir dan Batin .. Met Idul Fitri …

Time 2 Share, Time 2 love, Time 2 pray, Time 2 forgive, Time

2 joy, Time 2 cheer, Time 2 gather, Time 2 back, Back 2

fitri
==========================================
Dari sepatah kata dan perbuatan terukir duka dalam jiwa
yang membatu menjadi kedengkian di bungkus bisikan syaitan.
Dan tiada kesempurnaan manusia yang mampu menghadangnya.
hari ini kesucian telah datang yang di balut takbir
kemenangan.
minal aidzin wal fa idzin mohon maaf lahir batin.
selamat hari raya idul fitri.
============================================
tiada kesucian menjadi sempurna
tatkala ada salah satu kebencian tertanam dalam jiwa
membasuh jiwa dengan permintaan maaf.
terkirim dari lubuk hati atas kesalahan selama ini
selemat hari raya idul fitri. mohon maaf lahir batin.
===================================
Teriring salam dari seberang lautan. yang seharusnya saat

ini duduk bersama merayakan hari kemenangan. hanya bisa

menyampaikan sebait kata permintaan maaf atas kesalahan

selama ini. minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir batin.

selamat hari raya idul fitri
====================================
embun pagi di ujung mentari di antara takbir yang bergema
terhapus malam dengan sinar kehidupan untuk menyambut hari
yang fitri
teriring salam dan doa sebari mengucapkan mohon maaf lahir
batin.
Taqabbalallahu minna wa minkum, selamat hari raya idul
fitri.
==================================
Maaf
sesal akan apa yang tlah lalu
mungkin tingkahku terlalu

kadang kata yang terucap
pukul hatimu bak palu

atau kala bersamamu
diriku bagai benalu

bukalah pintu maafmu
hari ini dan selalu

seiring suara takbir
serta bedug yang bertalu
–minal aidin wal faizin..maaf lahir batin–
=========================================
Andai jemari tak sempat berjabat, andai raga tak dapat

bertatap,
seiring bedug yang menggema, seruan takbir yang

berkumandang,
kuhaturkan salam menyambut hari raya idul fitri,
jika ada kata serta khilafku membekas lara,
mohon maaf lahir dan batin..
================================
تقبل الله منا ومنك
Selamat hari raya idul fitri 1429H.
Mohon maaf lahir dan bathin ya..

Taqobalallahu minna wa minkum
Sebelum takbir berkumandang
Sebelum ajal menjemput
Sebelum jaringan over load
Ijinkan kami memohon maaf lahir dan bathin
==============================================
….. mengucapkan “SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H”.
Taqaballaahu minna wa minkum, wa shiamana wa shiamakum.
Minal aidin wal faidzin, Kullu’aamin wa antum bikhair..
============================
#HIDUP HANYA SEBENTAR#
SEBENTAR senang
SEBENTAR sedih
SEBENTAR bokek
SEBENTAR berduit
SEBENTAR ketawa
SEBENTAR lagi…
$LEBARAN Idul Fitri$
Mohon Maaf Lahir Batin
===========================
Dengan kerendahan hati, Pancallok mohon keikhlasan untuk

memaafkan kesalahan diri.
Taqabalallahuminawaminkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin
======================================
Kalau saja di hari lalu tergores sebait kata salah atau

mungkin sepenggal laku yang bela,
aku berharap semoga di hari yang fitri ini terbuka pintu

maaf bagiku.
“MINAL AIDIN WALFAIDZIN”
===========================
Ngaturaken sedaya kelepatan ing riyadin niki mugi-mugi Gusti

Allah maringi barokah lan rahmanipun.
Mangga kita lalekake ingkang sampun kalawingi.. ya intine

ngunu lah.
==============================
Tenggelamnya surya ratapi berakhirnya Ramadhan, hening

mencekam songsong kesucian.
Taqoballallohu minna wa minkum, maaf semua khilafku, mari

kita minta ampunan-Nya.
=====================================
Fren, aku minta maaf atas semua kesalahan yang aku lakukan.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita. Minal aidin

walfaidin, sepurane ya.
Semoga kita sukses. Oke
===========================
Jika jiwa sebening air, maka jangan keruhkan.
Jika hati seputih awan, jangan mendungkan.
Raih kemenangan dengan saling memaafkan.
Selamat Idul Fitri. Mohon maafin Nita ya!

Mari lengkapi kemenangan dengan saling memaafkan. Selamat

Idul Fitri 1429H.
Mohon keikhlasan untuk memaafkan segaka kesalahan yang

pernah saya lakukan. Trims –
=================================
Andai jemari tak kuasat, setidaknya kata masih dapat

terungkap. Taqobbal Allahu Minna Waminkum, Minal Aidzin wal

Faidzin.

Bila ada kata terselip dusta, ada sikap membekas lara, dan

langkah menoreh luka, semoga masih ada maaf tersisa.
Selamat Idul Fitri. Minal Aidin wal Faidzin.
===================================
Mata kadang salah melihat.
Mulut kadang salah berucap.
Hati kadang salah menduga.
Maafkan segala kekhilafan.
Mohon maaf lahir dan bathin.
Selamat hari raya Idul Fitri 1429H. Maafin ya.
=============================
Maaf aku tidak bisa berpuisi.
Jadi langsung aja, intinya dengan tulus dan ikhlas Arif

mengucapkan selamat Idul Fitri 1429H.
Mohon maaf lahir dan bathin atas segala kesalahan yang

pernah tak perbuat.
======================
Assalamualaikum. Apa kabar? Minal aidzin wal faidzin.
Taqobalallahu minna wa minkum.
Semoga tali silaturahim kita tetap terjaga
===========================
Beli es di warung bu Rima.
Taruh di piring santap bersama.
SMS sudah saya terima, teriring pula maksud yang sama.
Minal Aidzin wal Faidzin.. Mohon maaf lahir batin..
===============================
Cangkem iki sering nggedabrus, utek iki sering mikir sing

elek. Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir batin.

Tak selamanya mata memandang dengan ramah, hati menilai

dengan jernih, dan mulut bicara dengan santun.
Menjelang hari raya kuucapkan MET HARI RAYA IDUL FITRI,

MOHON MAAF LAHIR BATIN.
================================
Suminaring surya enjang dinten riyadin, pethak cinandra

resik ing wardaya.
Mangayubagya dinten riyadin 1429H.
Nyuwun agunging pangajsami lepat kawula kalian keluarga.

Semoga menjadi jiwa yang fitri teriring doa Taqobalallahu

minna waminkum taqobbal ya karim, ja’alanallahu waiyakum

minal aidin walfaizin walmaghfurin.
==================================
Seuntai kata sepenuh hati, maafkan khilaf, perteguh

persaudaraan iman.
Robbii.. eratkan hati kami untuk senantiasa taat kepadaMu.

Met ied 1429H
=========================
Mas, ngapunten ingkang kathah kangge sedayanipun kalepatan

kula dhateng panjenengan.
…. ngaturaken sugeng idul fitri 1429 H. Mohon maaf lahir

kaliyan batin.
===========================
Ikan teri kesamber gledek. Idul fitri is come back. Ada anak

pelihara kate, maafin kita sekeluarga ye.
Buah jambu disayur lodeh. Kalo gak mau, ee e ee capek deh.

Aku mohon maaf atas semua kesalahanku.
Baik yang disengaja maupun yang tidak, yang besar maupun

yang kecil,
yang masih ingat maupun yang sudah lupa.
===============================
Ramadhan telah usai, namun semangat ramadhan moga selalu ada

di hati.
Gema takbir telah dikumandangkan. Minal aidzin wal faidzin.
Maaf atas segala kesalahan baik sengaja atau tak sengaja.

TaqobbalAllahu minna waminkum.
============================
Aruming pangruwating jiwa, winayah ing lekasing ati suci,

sumusul lumunturing nugraha jatining sedya.
Sugeng ariyadi, nyuwun agunging samodra pangaksami.

Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir bathin.
Semoga persahabatan kita terus langgeng meski tak bisa

bersua. Thanks for all.
===============================
Assalamu’alaikum wr.wb. Taqabbalallahu minna wa minkum

Allaahumma taqabbal yaa kariim.
Selamat hari raya idul fitri 1429 H, mohon maaf lahir dan

batin.
===========================
“”!J+!d 7np! eheJ !JeH fewe7aS
“”u!feq J!He7 dv.vw uOHOw
*balik dulu HPnya kalau mau baca :-)
Taqaballahu minna wa minkum.
Semoga spirit Ramadhan terus bersama kita di sebelas bulan berikutnya
=================================
Kesalahan hati dan khilaf diri, terkadang hadir menyapa

indahnya kebersamaan yang kita jalani.
Selamat idul fitri 1429 h. Mohon maaf lahir dan bathin.

Seputih cocain, sebening vodka, seharum daun ganja mari kita

kembali ke fitrah.
Minal aidin wal faidzin.
===================================
One day before Ied, I wanna say: Forgive my sins, may our

hearts purified from all mistakes, Happy Iedul Fitri Minal

Aidzin wal Faidzin.
===========================
u!+vq uvp J!Hv7 £vvw uoHow u!z!v£ 7vm u!z!v 7vu!w
.uv>¡ £vvw!p & sndvH!P snJvh 6h’ n7v7 vsvw !Jvp

uvHv7vs3>¡ Hv7vpv vsop
Bacanya dibalik ya..
==================================
Sugeng dhalu, abdi badhe nyuwun ngapunten, saking kalepatan

yang disengaja atau tidak disengaja mugi-mugi, amal kita

sedaya diterima Allah SWT, amien.
===================================
Rinenggo pudyo pudyaning satata kanthi perbawaning 1429 H

dalem sakaluargi nyuwun sih lumebering samodra pangaksami

lahir dumugi ing batos.
====================================
Dari waktu 00.00, ketika awan masih putih, saat air masih

jernih, hati masih bersih. Manusia malah berlomba-lomba

menggores noda-noda. Mari kembali ke waktu 00.00. “Minal

‘aizin wal faizin”
==========================
Allahuakbar..
Ied al-fitri is approaching.
Let’s embrace it with pure heart.
From the bottom of my heart, I would like to ask an apology.
Minal Aidzin Wal Faidzin.
==================================
Mari jadikn DETIK ini sebagai titik balik untuk BERUBAH.
Walaupun salah itu pasti, tapi bagi Anjaya minta MAAF adalah

PILIHAN.
Taqobollahu minna wa minkum. Tolong dimaafin ya..
===================================
Assalamualaikum. Saya haturkan selamat idul fitri, mohon

maaf atas segala salah yang banyak saya sengaja atau tidak

selama ini baik yang bersifat lahir atau batin. Semoga kita

jadi lebih baik. AMIN!

===========================
Ketika lisan tak terjaga,ketika janji terlupakan,ketika

sikap tidak berkenan,ketika ku fikir yg bukan2,tercipta

sesal,luka n salah padamu kawan.
Di hari nan fitri n pnuh kemenangan ini,ku mhonkan mf atas

segala salah dan khilafku padamu kawan.
Selamt hari raya idul fitri 1 syawal 1429 h.
minal aidzin walfaidzin
m0hon mf lahir n bathin
===================================


Tiada pemberian terindah & perbuatan termulia
selain maaf dan saling memaafkan
“SELAMAT IDUL FITRI 1429H” Minal Aidin Wal Faizin.
Teriring salam dari dan “tuk keluarga”
================================
Di hari yang fitri ini, aku emang ga punya kata-kata indah

buat minta maaf.
Tapi di balik kata-kata yang biasa ini, terselip niat yang

indah untuk mohon maaf.
Maafin semua salahku ya =)
happy Ied!
================================
Ramadhan yg mulia akan b’lalu,
Idul Fitri yang agung kini tlah tiba. Maafkan lahir bathin,
Taqobbalallahu minna waminkum shiyamana wa shiyamakum

Tiada kata yang bisa menggetarkan hati selain takbir akbar.
Selamat meraih kemenangan, semoga kembali ke fitrah.
Taqobbalallahu minna wa minkum, Minal Aidin wal Faizin.
=========================================
SMS ucapan idul fitri Bahasa Inggris / English

If words could kill, I think many people have died because

of mine.
And if that’s including you, I would like to apologize for

all that I,ve done..
happy Idul Fitri!
======================================
SMS Lebaran lucu / gaul (kira-kira lucu ngga yah?? )

Sebening fiber optic, setinggi tower bts, seluas jangkauan

wimax, secepat broadband access, mohon bandwidth maaf yang

selebar-lebarnya. minal Aidin wal faizin.

t!kar pandan kain beL!kat, d’jual orang d’akhir pekan,
karna LEBARAN sdah dekat, SALAH DAn KHILAF mohon dimaafkan
MINAL AIDIN WAL FAIZIN Y…
=======================================
SMS ucapan hari raya Bahasa Jawa

Aq nuwun pangapura kesalahan pitutur uga tindakanku marang

Kowe. Muga-muga kabeh dosaku lan dosamu di lebur ing Dino

Riyoyo, Minal Aidin wal Faizin…. Selamat hari raya idul

fitri 1429 H
===================================
Wilujeng boboran siam 1 syawal 1429 H. Neda dihapunten tina

samudaya kalepatan. Minal Aidin wal Faizin.
Urang palidkeun kapeurih ka sagala asih, urang lokat

kalepatan ku tirta ning rahmat, urang sulam kembang kanyaah

ku sutra hampura. wilujeng boboran siam 1429H.
=================================
Untuk sobat dekat

Aku sadar memang bukan teman yang sempurna untuk kamu.
Kesalahan dan kekhilafan. Selalu saja ada diantara kita.
Terutama aku yang sering ngerepotin kamu.
Met puasa dan Maafkan Lahir Batin.

eLu MeMaNg SoBaT gUe YaNg TeRbAiK
sAmPaI tErKaDaNg GaK kErAsA sEenAkNyA
gUe NgAtAiN lUe n NgEjEkIn Lu SeMaUnYa
MaAfiN gUe BuKaN mAksUd NgErEnDaHiN
jUsTrU kArEnA lUe AdAlAh SePeRtI
bAgIaN dArI dIrI gUe
MeT pUaSa Ya!
==============================
Untuk orang tua/ayah/ibu

Ayah dan Ibu sudah menukar seluruh jiwa
semata untuk kebahagian aku
Dan sampai saat ini belum tentu aku bisa
mengganti dengan kebahagian untuk Ayah dan Ibu berdua.
Selamat Beribadah Puasa, Ayah, Ibu
Mohon maaf lahir dan bathin.
===================================
Untuk orang tua/ayah/ibu dalam Bahasa Sunda

Wilujeng Sasih Siam
Kanggo Apa, Mamah sareng Kulawargi di Bumi.
Neda sih hapunten samudaya kalepatan
nu dihaja sinareng henteu.
Mugia ibadahna salawasna aya dina kamulyaan.
====================================
Untuk kenalan kantor/relasi/teman jauh/tetangga

Satu tahun tidak terasa
Ramadhan telah kembali kengunjungi kita
Semoga yang dilalui dan dilakukan
Menjadikan kebaikan di bulan suci ini
Marhaban yaa Ramadhan
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
====================================
Untuk bos/atasan/ atau seseorang yang disegani

Matahari berdzikir, angin bertasbih dan pepohonan memuji

keagungan-Mu.
Semua menyambut datangnya Seribu Bulan.
Selamat datang Ramadhan, Selamat beribadah puasa.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
====================================
Untuk pacar

Semua yang kulakukan adalah untuk kebahagianmu.
Segalanya adalah untukmu.
Hanya saja aku bukan lelaki yang sempurna
selalu saja ada kata dan kesalahan
yang mungkin bisa menyakiti hatimu.
Selamat lebaran sayang, terimalah maafku.
Bersama 1000 cinta, Aa.
Mungkin baru 90 hari kita berpacaran
namun tidak lebih banyak aku bisa
membuat kamu ceria dan bahagia.
Beri aku lebih banyak hari, bulan, bahkan tahun,
untuk dapat lebih membahagiakanmu.
Bersama bulan suci ini, kita rajut kembali
benang-benang pengertian diantara kita.
Aa, lahir dan bathin.
Maaf kalo selama ini aku suka bikin kamu kesal.
Jujur juga, memang aku gak gampang ngertiin kamu.
Tapi aku 100% cinta kamu.
Met lebaran, maafkan aku lahir dan batin ya.
I Love U.
=================================
Untuk istri

Ayah menyadari sepenuhnya masih banyak
mimpi kita yang belum bisa diwujudkan.
Ramadhan tahun ini semoga kembali
menghadirkan kebahagiaan ke rumah kita.
Selamat beribadah puasa ya Bu,
jangan bosan bangunkan tidur ayah saat sahur.
Mohon maaf lahir dan bathin.
1000 Kisses, Ayah.

Inspiratif
===========================
Melati semerbak harum mewangi
Sebagai penghias di hari fitri
SMS ini hadir pengganti diri
Ulurkan tangan silaturahmi
Selamat Idul Fitri
===================================
Sebelas bulan kita kejar dunia
kita umbar napsu angkara
Sebulan penuh kita gelar puasa
kita bakar segala dosa
Sebelas bulan kita sebar dengki dan prasangka
Sebulan penuh kita tebar kasih sayang sesama
Dua belas bulan kita berinteraksi penuh salah dan khilaf
Di hari suci nan fitri ini, kita cuci hati, kita buka pintu

maaf
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin
============================
Faith makes all things possible.
Hope makes all things work.
Love makes all things beautiful.
May you have all of the three.
Happy Iedul Fitri.”
=============================
walopun operator sibuk n’ sms pending terus,
kami sekeluarga tetap kekeuh mengucapkan
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin
=========================
Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin
=============================
Fitrah sejati adalah meng-Akbarkan Allah..
Dan Syariat-Nya di alam jiwa..
Di dunia nyata, dalam segala gerak..
Di sepanjang nafas dan langkah..
Semoga seperti itulah diri kita di hari kemenangan ini..
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin
=========================
Untuk lisan yg tak terjaga
untuk hati yg berprasangka
untuk janji yg tak ditepati
segala kekhilafan. minal aidin walfaizin mhn maaf lahir

bathin
=============================
Satukan tangan,satukan hati
itulah indahnya silaturahmi
Di hari kemenangan kita padukan
keikhlasan untuk saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Batin
======================
Andai jemari tak kuasa berjabat
setidaknya kata msh dpt terungkap
Dgn sgl kerendahan hati,
tulus hati memohon maaf SELAMAT IDUL FITRI MAAF LAHIR&

BATHIN.
========================
Beralas iklas, beratap doa, hidup ini bersimbah khilaf.
Berharap diri dibasuh maaf, Selamat Hari Raya Iedul Fitri
Taqoballahu Minna Waminkum Taqoballahu Yaa Kariim
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon maaf lahir & batin
=========================
Fitrah kemanusiaan selalu gandrung akan kebenaran. Semoga

kita selalu
berjalan di atas fitrah dalam mengatasi krisis bangsa.

Selamat Idul
Fitri, maaf lahir dan batin.
===========================
When it’s black turn white; when it’s dark turn light; when

a mistaken
turn forgiveness, eagle mengucapkan selamat Idul Fitri,

mohon maaf
lahir dan batin.
===============================
Walaupun bukan yang pertama, harapannya kami yang tertulus

dalam mengucapkan
Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin.
Tiada pemberian yang terindah selain kata maaf. Tiada

perbuatan yang
termulia selain memaafkan. Selamat Idul Fitri . Mohon
maaf lahir dan batin.
============================
Kesempurnaan hanya milik Allah. Kesalahan dan kekhilafan

adalah milik
kita semua. Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin.
=================================
I met Iman, Taqwa, Patience, Peace, Joy, Love, Health &

Wealth today.
They need a permanent place to stay. I gave them your

address. Hope they
arrived safely to celebrate Idul Fitri with you. May Allah

bless you
and family.
========================
Setelah Ramadhan pergi, setelah Idul Fitri datang, seusai

network busy,
setelah sms pending mulu, pulsa habis diisi lagi. Hingga

terlambat
ucapkan met lebaran.
==========================
Kata telah terucap, tangan telah tergerak, prasangka telah

terungkap,
Tiada kata, Kecuali “saling maaf” jalin ukhuwah & kasih

sayang raih
indahnya kemenangan hakiki, Selamat Hari Raya Iedul Fitri
Selamat Hari …… ,
=============================
SELAMAT IDUL FITRI
Mawar berseri dipagi Hari
Pancaran putihnya menyapa nurani
Sms dikirim pengganti diri
SELAMAT IDUL FITRI
MOHON MAAF LAHIR BATHIN
=============================
Sebelum Ramadhan pergi
Sebelum Idul fitri datang
Sebelum operator sibuk
Sebelum sms pending mulu
Sebelum pulsa habis
Dari hati ngucapin MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
===============================
Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan IA keruh,
Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan dia mendung,
Jika HATI seindah BULAN, hiasi IA dengan IMAN.
Mohon Maaf lahir Dan batin
========================================
Menyambung kasih, merajut cinta, beralas ikhlas, beratap

DOA.
Semasa hidup bersimbah khilaf & dosa, berharap dibasuh

maaf.
Selamat Idul Fitri
=============================
Melati semerbak harum mewangi,
Sebagai penghias di Hari fitri,
SMS ini hadir pengganti diri,
Ulurkan tangan silaturahmi.
Selamat Idul Fitri
=======================
Andai jemari tak sempat berjabat.
Jika raga tak bisa bersua.
Bila Ada kata membekas luka.
Semoga pintu maaf masih terbuka.
Selamat Idul Fitri
==============================
Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin.
========================
Fitrah sejati adalah meng-Akbarkan Allah..
Dan Syariat-Nya di alam jiwa..
Di dunia nyata, dalam segala gerak..
Di sepanjang nafas Dan langkah..
Semoga seperti itulah diri Kita di Hari kemenangan ini..
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin
===========================
Waktu mengalir bagaikan air
Ramadhan suci akan berakhir
Tuk salah yg pernah Ada
Tuk khilaf yg sempat terucap
Pintu maaf selalu kuharap
Met Idul Fitri
====================
Walaupun Hati gak sebening XL Dan secerah MENTARI.
Banyak khilaf yang buat FREN kecewa,
Kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS kan dari ROAMING dosa
Dan Kita semua hanya bisa mengangkat JEMPOL kepadaNya
Yang selalu membuat Kita HOKI dalam mencari kartu AS
Selama Kita hidup karena Kita harus FLEXIbel
Untuk menerima semua pemberianNYA Dan menjalani
MATRIX kehidupan ini…Dan semoga amal Kita tidak ESIA-ESIA…
Mohon Maaf Lahir Bathin.
============================
Satukan tangan,satukan hati
Itulah indahnya silaturahmi
Di Hari kemenangan Kita padukan
Keikhlasan untuk saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Batin
=================================
MTV bilang kalo MO minta maap g ush nunggu lebaran
Org bijak blg kerennya kalo mnt maap duluan
Ust. Jefri blg org cakep mnt maap gk prl disuruh
Kyai blg org jujur Ga perlu malu utk minta maap
Jd krn Mrs anak nongkrong yg jujur, keren cakep Dan baek
Ya gw ngucapin minal aidzin wal faizin , mohon maaf lahir

Dan batin ..
Selamat hari raya idul fitri
mohon maaf lahir dan batin

Jumat, September 11, 2009

Filsafat Ilmu

A. Pendahuluan

Filsafat merupakan sebuah disiplin ilmu yang terkait dengan perihal kebijaksanaan. Kebijaksanaan merupakan titik ideal dalam kehidupan manusia, karena ia dapat menjadikan manusia untuk bersikap dan bertindak atas dasar pertimbangan kemanusiaan yang tinggi (actus humanus), bukan asal bertindak sebagaimana yang dilakukan manusia (actus homini). Kebijaksanaan tidaklah dapat dicapai dengan jalan biasa, ia memerlukan langkah-langkah tertentu, khusus dan istimewa[1]

Diantara hal lain yang erat kaitannya dengan filsafat adalah eksistensi etika, ilmu dan agama, yang kemudian akan dibahas selanjutnya pada makalah ini. Diskursus mengenai etika, ilmu dan agama sesungguhnya diantara satu dengan lainnya saling berkaitan dan saling mendukung. Etika erat kaitannya dengan sikap dan moral, ilmu berhubungan dengan sebuah proses dimana orang dapat bersikap, berakhlak dan memiliki moral budi luhur melalui ilmu pengetahuan, dan agama adalah puncak dari segalanya dan sebagai penerang, pencerah, pelurus dan sistem kontrol dari kebablasan kinerja dari ilmu pengetahuan.

Adapun tema “Seni (Etika), Ilmu, dan Agama” ditulis oleh Prof. Dr. A. Mukti Ali ketika sambutan sebagai Menteri Agama dalam Pelantikan Panitia Musabaqah Tilawatil Qur’an tingkat Nasional ke-V pada 13 Juni 1972 di Jakarta. Beliau menyebutkan bahwa karena ajaran dari al-Qur’an itu maka timbullah pelbagai macam cabang ilmu pengetahuan yang karena penghayatannya dinamis maka bangsa Arab juga bangsa-bangsa lain yang pada saat itu tenggelam dalam kemunduran, bangkit menjadi bangsa-bangsa yang maju. Dengan al-Qur’an maka dapat ditimbulkan tiga hal sekaligus, seni (etika), ilmu, dan agama. Dengan seni (etika) hidup menjadi halus dan syahdu, dengan ilmu hidup menjadi maju dan enak, serta dengan agama hidup menjadi bermakna dan bahagia.[2]

Lebih lanjut, tulisan ini akan mencoba menguraikan ketiga tema diatas yakni etika, ilmu dan agama secara singkat. Pertama, dikemukakan tentang pengertian etika, dan pembagiannya. Kedua, tentang ilmu, pengertian ilmu, ilmu bebas nilai atau tidak dan Ketiga, tentang agama, sebagai tiang penyangga dan control sistem bagi keduanya. Pengertian agama, perlukah beragama dan agama antara absolutisme dan relativisme. Dan untuk mempermudah memahami tulisan ini, maka dari ketiga kategori tersebut akan dibagi sesuai dengan temanya masing-masing.

B. Etika, Ilmu dan Agama

Dalam masyarakat religius, ilmu di pandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan, karena sumber ilmu yang hakiki adalah Tuhan. Manusia yang diberi daya fikir oleh Tuhan, dan dengan daya fikir inilah manusia menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi.[3] Pengaruh agama yang kaku dan dogmatis kadangkala menghambat perkembangan ilmu. Oleh karenanya diperlukan kecerdasan dan kejelian dalam memahami kebenaran ilmiah dengan sistem nilai dalam agama, agar keduanya tidak saling bertentangan. Dalam filsafat ilmu, ilmu akan dijelaskan secara filosofis dan akademis sehingga ilmu dan teknologi tidak tercerabut dari nilai-nilai agama, kemanusiaan dan lingkungan. Dengan demikian filsafat ilmu akan memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap ilmu.

Dalam suatu Hadis disebutkan, “Barang siapa menginginkan dunia maka harus dengan ilmu, barang siapa menginginkan akhirat maka harus dengan ilmu, dan barang siapa menginginkan keduanya maka dengan ilmu”.

Hadis tersebut mempertegas bahwa ilmu menjadi pengendali dari perkembangan peradaban. Akan tetapi, keterbatasan akal manusia dalam eksperimentasi ilmu pengetahuan seringkali berlandaskan trial and erros. Oleh karena itu, etika selalu dibutuhkan untuk menjaga kenetralan ilmu. Akan lebih sempurna, jika ilmu yang dilaksanakan dengan pertimbangan etika diperkuat dengan nilai-nilai religiusitas. Mengapa ?. Karena kebenaran ilmu adalah kebenaran ilmiah yang temporal, sedangkan kebenaran agama adalah kebenaran absolut. Ibarat pepatah: “science without religion is blind, religion without science is lame” yang berarti ilmu tanpa agama akan buta dan agama tanpa ilmu akan lumpuh.

1. Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; watak; perasaan, sikap, cara berpikir. dalam bentuk jamak ta etha artinya adat kebiasaan. Dalam arti terakhir inilah terbentuknya istilah etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Ada juga kata moral dari bahasa Latin yang artinya sama dengan etika.

Secara istilah etika memunyai tiga arti; Pertama, nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini bisa disebut sistem nilai. Misalnya etika Protestan, etika Islam, etika suku Indoan. Kedua, etika berarti kumpulan asas atau nilai moral (kode etik). Misalnya kode etik kedokteran, kode etik peneliti, dll. Ketiga, etika berati ilmu tentang yang baik atau buruk. Etika menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis menjadi bahan refleksi bagi suau penelitian sistematis dan metodis. Di sini sama artinya dengan filsafat moral.

Etika sebagai kelompok filsafat merupakan sikap kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika sangat berkaitan dengan pelbagai masalah-masalah nilai (values) karena pokok kajian etika terletak pada ragam masalah nilai “susila” dan “tidak susila”, baik” dan “buruk”.

Etika dalam konteks ilmu adalah nilai (value). Dalam perkembangan ilmu sering digunakan metode trial and error, dan dari sinilah kemudian sering menimbulkan permasalahan eksistensi ilmu ketika eksperimentasi ternyata seringkali menimbulkan fatal error sehingga tuntutan etika sangat dibutuhkan sebagai acuan moral bagi pengembangan ilmu. Dalam konteks ini, eksistensi etika dapat diwujudkan dalam visi, misi, keputusan, pedoman perilaku, dan kebijakan moral.

a. Macam-macam etika

1. Etika deskriptif

Hanya melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya adat kebiasaan suatu kelompok, tanpa memberikan penilaian. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada kebudayaan tertentu, dalam periode tertentu. Etika ini dijalankan oleh ilmu-ilmu sosial: antropologi, sosiologi, psikologi, dll, jadi termasuk ilmu empiris, bukan filsafat. Dengan arti lain juga mendekskripsikan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat kebiasaan, anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Objek penyelidikannya adalah individu-individu, kebudayaan-kebudayaan.

2. Etika normatif

Etika yang tidak hanya melukiskan, melainkan melakukan penilaian (preskriptif: memerintahkan). Untuk itu ia mengadakan argumentasi, alasan-alasan mengapa sesuatu dianggap baik atau buruk. Etika normatif dibagi menjadi dua, etika umum yang mempermasalahkan tema-tema umum, dan etika khusus yang menerapkan prinsip-prinsip etis ke dalam wilayah manusia yang khusus, misalnya masalah kedokteran, penelitian. Etika khusus disebut juga etika terapan.

3. Metaetika

Meta berarti melampaui atau melebihi. Yang dibahas bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan kita di bidang moralitas. Metaetika bergerak pada tataran bahasa, atau mempelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. Metaetika dapat ditempatkan dalam wilayah filsafat analitis, dengan pelopornya antara lain filsuf Inggris George Moore (1873-1958). Filsafat analitis menganggap analisis bahasa sebagai bagian terpenting, bahkan satu-satunya tugas filsafat.

Di awali dengan kata meta (Yunani) berarti “melebihi”, “melampaui”. Metaetika bergerak seolah-olah bergerak pada taraf lebih tinggi daripada perilaku etis, yaitu pada taraf “bahasa etis” atau bahasa yang digunakan di bidang moral.

Dari beberapa definisi di atas, tampak jelas bahwa kajian tentang etika sangat dekat dengan kajian moral. Etika merupakan sistem moral dan prinsip-prinsip dari suatu perilaku manusia yang kemudian dijadikan sebagai standarisasi baik-buruk, salah-benar, serta sesuatu yang bermoral atau tidak bermoral. Merujuk pada hubungan yang dekat antara etika dengan moral, berikut sedikit dibahas tentang ragam pengertian moral.

Moral berasal dari bahasa latin moralis (kata dasar mos, moris) yang berarti adat istiadat, kebiasaan, cara, dan tingkah laku. Bila dijabarkan lebih jauh moral mengandung arti; (1) baik-buruk, benar-salah, tepat-tidak tepat dalam aktivitas manusia, (2) tindakan benar, adil, dan wajar, (3) kapasitas untuk diarahkan pada kesadaran benar-salah, dan kepastian untuk mengarahkan kepada orang lain sesuai dengan kaidah tingkah laku yang dinilai benar-salah, (4) sikap seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.

Singkatnya, etika adalah pembahasan mengenai baik (good), buruk (bad), benar (right), dan salah (wrong). Yang paling menonjol adalah tentang baik atau good dan teori tentang kewajiban (obligation). Keduanya bertalian dengan hati nurani yang bernaung di bawah filsafat moral (Herman Soewardi 1999). Oleh karena itu, etika pada dasarnya adalah seperangkat kewajiban-kewajiban tentang kebaikan (good) yang pelaksananya tidak ditunjuk.

2. Ilmu

Kebudayaan manusia dewasa ini ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang teramat cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dewasa ini tidak dapat dilepaskan dari peran dan pengaruh pemikiran Barat. Ilmu pengetahuan dan Tekhnologi yang dikembangkan oleh bangsa Barat telah menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan pada awalnya adalah suatu sistem yang dikembangkan manusia untuk mengetahui keadaannya dan lingkungannya, serta menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya atau menyesuaikan lingkungannya dengan dirinya dalam rangka strategi hidupnya.

Ilmu pengetahuan pada awalnya diciptakan dan dikembangkan untuk membuat manusia lebih mudah dan lebih nyaman untuk dinikmati, artinya ilmu diciptakan dan dikembangkan sebagai sarana untuk membantu manusia meringankan beban kehidupannya. Namun dalam perkembangan selanjutnya, khususnya pada abad ke-20 dan menjelang abad ke-21, ilmu tidak lagi sekedar sarana kehidupan bagi manusia, tetapi telah menjadi sesuatu yang substantif yang “menguasai” kehidupan umat manusia baik secara ekstensif maupun intensif.

Ilmu atau yang dikenal pula dengan pengetahuan bersumber dari otak. Ilmu memberi keterangan bagaimana kedudukan suatu masalah dalam hubungan sebab akibat. Ilmu mempelajari hubungan kausal di antara sejenis masalah. Kebenaran yang didapat dengan keterangan ilmu hanya benar atas syarat yang diumpamakan dalam suatu keterangan. Oleh karena itu, keterangan ilmu bersifat relatif. Orang yang berilmu akan menerima setiap kebenaran yang didapat dalam penyelidikan ilmu dengan kritis. Tiap-tiap pendapat yang dikemukakan diuji kebenarannya, itulah yang membawa kemajuan ilmu.

a. Pengertian Ilmu

Istilah ilmu dalam pengertian klasik dipahami sebagai pengetahuan tentang sebab akibat atau asal-usul. Istilah pengetahuan (knowledge) biasanya dilawankan dengan pengertian opini, sedang istilah sebab (causa) diambil dari kata Yunani “aitia”, yakni prinsip pertama.[4] Ilmu dalam bahasa Arab, berasal dari kata kerja ‘alima yang bermakna mengetahui. Jadi ilmu itu adalah masdar atau kata benda abstrak, orang yang berilmu disebut ‘alim, yaitu orang yang tahu atau subjek, sedang yang menjadi objek ilmu disebut ma’lum, atau yang diketahui.[5]

Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam proses perkembangannya selanjutnya ilmu dipakai untuk dua hal. Pertama, sebagai masdar atau proses pencapaian ilmu. Kedua, sebagai objek ilmu (ma’lum). Sebagai objek ilmu disoroti dari segi hirarkinya, dari segi peri penting atau tidak pentingnya, sedang sebagai proses ilmu disoroti dari segi adakah ilmu itu mungkin atau tidak.[6] Ada dua mazhab yang menanggapi hal ini, ilmu sebagai proses, yaitu realisme dan idealisme. Realisme beranggapan bahwa ilmu dan kebenaran adalah masalah kecocokan (correspondence), yang benar adalah yang cocok dengan kebenaran. Tetapi siapakah yang sanggup mencapai kebenaran itu ? tidak semua orang. Kebanyakan orang hanya mencapai kebetulan.[7] Salah satu versi idealisme berkata bahwa untuk mencapai kebetulanpun, bagi sebahagian besar manusia, sudah cukup.

Menyingkap sedikit tentang pandangan al-Qur’an terhadap ilmu, bahwa sesungguhnya hal tersebut dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisa wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw yakni surat al-Alaq ayat 1-5, yang artinya “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena, mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya”. Kata ilmu dengan berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam al-Qur’an. Kata ini digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan.[8] ‘Ilm dari segi bahasa berarti kejelasan. Sehingga ilmu adalah pengetahuan yang jelas tentang sesuatu. Dalam pandangan al-Qur’an, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan.

Selanjutnya, kemudian jika melirik pada pendapat Daoed Joesoef menunjukkan bahwa pengertian ilmu mengacu pada tiga hal, yaitu produk-produk, proses, dan masyarakat. Ilmu pengetahuan sebagai produk yaitu pengetahuan yang telah diketahui dan diakui kebenarannya oleh masyarakat ilmuwan. Ilmu pengetahuan sebagai proses artinya kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan demi penemuan dan pemahaman dunia alami sebagaimana adanya, bukan sebagaimana yang kita kehendaki. Dan ilmu pengetahuan sebagai masyarakat artinya dunia pergaulan yang tindak tanduknya, perilaku dan sikap serta tutur katanya diatur oleh empat ketentuan (imperative) yaitu universalisme, komunalisme, tanpa pamrih (disinterstedness), dan skeptisime yang teratur.[9]

Van Melsen[10] mengemukakan beberapa ciri yang menandai ilmu, yaitu: (1) Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren. (2) Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan. (3) Universalitas ilmu pengetahuan. (4) Objektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh objek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subjektif. (5) Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena ilmu itu harus dapat dikomunikasikan. (6) Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru. (7) Kritis, artinya tidak ada teori ilmiah yang definitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan yang memanfaatkan data-data baru. (8) Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertautan antara teori dengan praktis.

Menurut Ismaun ciri-ciri umum dari ilmu diantaranya adalah; (1) Obyektif : ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak berdasarkan pada emosional subyektif. (2) Koheren : pernyataan atau susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan. (3) Reliable : produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keterandalan (reliabilitas) tinggi. (4) Valid : produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal. (5) Memiliki generalisasi : suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum. (6) Akurat : penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi. (7) Dapat melakukan prediksi : ilmu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.

b. Ilmu: Bebas Nilai (Netral) atau Tidak

Pertama bahwa perlu dirumuskan dahulu apa yang dimaksud dengan bebas nilai (value free). Josef Situmorang[11] menyatakan bahwa bebas nilai artinya tuntutan terhadap setiap kegiatan ilmiah agar didasarkan pada hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri. Paling tidak ada tiga faktor sebagai indikator bahwa ilmu pengetahuan itu bebas nilai, yaitu: Pertama, ilmu harus bebas dari pengandaian-pengandaian yakni bebas dari pengaruh eksternal. Seperti faktor politis, ideologi, agama, budaya dan unsur kemasyarakatan lainnya. Kedua, perlunya kebebasan usaha ilmiah agar otonomi ilmu pengetahuan terjamin. Ketiga, penelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis yang sering dituding menghambat kemajuan ilmu, karena nilai etis itu sendiri bersifat universal.

Menurut tokoh sosiologi, Weber, menyatakan bahwa ilmu sosial harus bebas nilai tetapi ia juga mengatakan bahwa ilmu-ilmu sosial harus menjadi nilai yang relevan (values relevant). Kehati-hatian Weber dalam memutuskan apakah ilmu itu bebas nilai atau tidak, dapat dipahami mengingat disatu pihak objektivitas merupakan ciri mutlak ilmu pengetahuan, sedang dipihak lain subjek yang mengembangkan ilmu (ilmuwan) dihadapkan pada nilai-nilai yang ikut menentukan pemilihan atas masalah dan kesimpulan yang dbuatnya.

Namun pada batasannya, ilmu harus tetap memiliki nilai tersendiri dalam hal masing-masing bidang disiplin ilmu. Artinya, bahwa ilmu harus berpihak khususnya dalam segi disiplin ilmu tertentu. Sebagai contoh ilmu ekonomi atau pendidikan, maka dari kedua contoh bidang ilmu tersebut harus memiliki ciri khas atau nilai tersendiri yang terkait dengan permasalahan ilmu tersebut. Dalam arti kata lain, harus memiliki warna tersendiri yang sesuai dengan tema atau topik dalam bidang ilmu tersebut.

3. Agama

Agama adalah satu kata yang sangat mudah sekali untuk diucapkan, namun sering kali kata tersebut disalah artikan oleh pemeluknya. Ketika seseorang ditanya, apakah kamu beragama, maka secara spontanitas pasti dijawab ia aku beragama atau memiliki agama. Tetapi responsibilitas dari ucapan tersebut tidaklah direalisasikan pada setiap ucapan dan perbuatan. Untuk lebih memahami apakah itu agama, pada pembahasan ini akan diungkap beberapa pendapat para pakar tentang agama.

Jhon Locke (1632-1704) misalnya, pada akhirnya berkesimpulan bahwa, “Agama bersifat khusus, sangat pribadi, sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberi tahu kepadaku”.

Mahmud Syaltut menyatakan bahwa, Agama adalah ketetapan-ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya umtuk menjadi pedoman hidup manusia. Sementara itu Syaikh Muhammad Abdullah Badran, dalam bukunya al-Madkhal ila al-Adyan, berupaya untuk menjelaskan arti agama dengan merujuk kepada al-Qur’an. Ia memulai bahasannya dengan pendekatan kebahasaan.

Din dalam bahasa Arab yang biasa diterjemahkan dengan “Agama” menggambarkan hubungan antara dua pihak di mana yang pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada yang kedua. Sehingga kemudian agama adalah hubungan antara makhluk dan khaliq-nya. Hubungan ini mewujud dalam sikap bathinnya serta tampak dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap kesehariannya.[12]

a. Perlukah Beragama ?

Paling tidak ada empat bekal yang oleh Allah swt berikan kepada semua makhluk-Nya. Keempat bekal tersebut kiranya cukup bagi makhluk-Nya terutama manusia untuk hidup di dunia ini dan untuk menemukan kebenaran. Keempat bekal tersebut adalah; insting, panca indera, akal dan agama. Insting dan panca indera diberikan kepada makhluk yang bernama hewan atau binatang, dengan keduanya makhluk ini sudah bisa dan cukup untuk hidup dan menikmati kehidupan. Namun, manusia belumlah cukup untuk bisa hidup yang sempurna dengan hanya kedua pemberian Allah tersebut. Mereka masih membutuhkan akal dan agama, dengan akal manusia dapat membedakan baik dan buruk dan agama adalah sebagai filter dan sistem kontrol dari kinerja akal. Akal tidak bisa menembus dimensi sesuatu yang diluar nalar dan rasional, maka konsepsi agama yang digunakan untuk menjawabnya. Untuk menemukan kebenaran, maka agamalah sebagai solusinya. Disinilah perlunya aspek agama atau sisi religius dalam kehidupan manusia.

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri, karena ada sekian banyak kebutuhan yang tidak dapat dipenuhinya sendiri. Petani memerlukan baju yang tidak dapat dibuatnya sendiri, karena keterbatasan waktu dan pengetahuannya. Di sisi lain, penenun juga demikian, karena untuk makan ia membutuhkan ikan, lauk pauk dan sebagainya. Bila sakit ia membutuhkan dokter dan obat serta masih banyak lagi kebutuhan manusia yang kesemuanya baru dapat terpenuhi apabila mereka bekarja.

Hidup manusia bagaikan lalu lintas, masing-masing ingin berjalan dengan selamat sekaligus cepat sampai ke tujuan. Namun, karena kepentingan mereka berlain-lainan, maka apabila tidak ada peraturan lalu lintas kehidupan, pasti akan terjadi benturan dan tabrakan.

Oleh karena itu, setiap manusia dan makhluk hidup di muka bumi ini memerlukan peraturan. Dan tentunya peraturan tersebut sudah pasti ada yang mengaturnya. Dalam kehidupan manusia dan yang mengatur lalu lintas kehidupan manusia tersebut adalah hanyalah Dia yang paling mengetahui sekaligus yang tidak mempunyai kepentingan sedikitpun. Dialah Allah swt, Allah yang menetapkan peraturan-peraturan tersebut, baik secara umum, berupa nilai-nilai, maupun secara terperinci – khususnya bila perincian petunjuk itu tidak dapat dijangkau oleh penalaran manusia. Peraturan-peraturan itulah yang kemudian disebut dengan agama.

b. Agama: Antara Absolutisme Dan Relativisme

Ada anggapan dan pendapat yang menyatakan bahwa, “manusia modern tidak lagi dapat menerima pandangan yang menyatakan hanya satu agama yang benar”. Pernyataan tersebut sehingga kemudian menyebabkan absolutisme dalam beragama akan sangat berkurang atau pupus sama sekali. Seandainya ada paham yang menyatakan, “kebenaran agama adalah apa yang ditemukan manusia dari pemahaman kitab sucinya sehingga kebenaran agama dapat beragam dan bahwa Tuhan merestui perbedaan cara keberagamaan umatnya”. Dalam bahasa agama disebut dengan tanawu’ al’-ibadah, niscaya kemudian tidak akan timbul kelompok-kelompok yang saling mengkafirkan.[13]

Namun kemudian, dalam Islam ada ranah-ranah tertentu yang tidak bisa di masuki oleh pendekatan rasional, artinya ranah inilah yang merupakan sisi absolutisme Islam yang harus tetap menjadi patokan syar’i bagi kaum muslimin. Kedua ranah tersebut adalah wilayah teologi, yang membicarakan tentang sisi ketuhanan yang sudah pasti absolut. Absolut atinya konsep La Ilah illa Allah, tiada Tuhan yang hak untuk disembah melainkan Allah swt semata.Yang kedua adalah wilayah Ibadah, yang merupakan sisi interaksi makhluk kepada sang kholiknya. Bukti penghambaan dan pengabdian manusia hanyalah kepada Allah swt. Wilayah ini tidak bisa di intervensi oleh pihak-pihak lain, karena hal ini merupakan interaksi individual dan ritualitas seseorang kepada penciptanya.

Istilah relativisme dalam beragama adalah suatu keniscayaan di dalam kehidupan sosial, tetapi dalam Islam hanya diperbolehkan dalam wilayah mua’malah saja. Karena hidup berinteraksi dengan sosial pastinya harus saling menghormati dan saling menghargai. Apalagi antar agama, adalah suatu masalah yang sangat riskan dan penuh dengan dinamika. mengapa saya sebut disini dengan suatu masalah, karena banyak sekali kasus yang mengatas namakan agama, sehingga muncul pelbagai pesoalan dan masalah.

Dalam pandangan Nurcholish Madjid, relativisme beragama akan bermuara pada toleransi antar agama. Relativisme beragama ditujukan untuk tidak memaksa klaim kebenaran suatu agama terhadap agama yang lain yang juga mempunyai klaim kebenaran menurut versinya. Sebab memahami agama secara absolut, klaim kebenaran mutlak, ketika agama menjadi eksklusif dan tertutup, menganggap agama lain salah dan menyesatkan, maka agama akan menjadi pemantik timbulnya bentuk-bentuk kekerasan yang berujung konflik.

Nurcholish Madjid seringkali membenturkan relativisme dengan absolutisme. Menurutnya adanya klaim absolutisme yang ditunjukkan secara berlebihan adalah model pendekatan terhadap agama yang harfiah, karena dengan pendekatan agama yang melampaui teks-teksnya, tidak literal, seseorang akan melihat kebenaran pada agama lain sebagaimana ia menemukan kebenaran pada agamanya sendiri.

Menurut al-Imam al-Syathibi, “sedikit sekali-bahkan hampir dikatakan tidak ada- satu teks keagamaan baik dalam al-Qur’an maupun al-Hadits yang secara berdiri sendiri dapat dipahami memiliki interpretasi tunggal (sehingga menjadi absolut).”

M. Quraish Shihab dalam bukunya membumikan al-Qur’an, menyebutkan bahwa agama-agama monotehisme dengan ajaran ketuahanan yang maha esa, pada hakikatnya menganut universalisme, Tuhan yang maha esa itulah yang menciptakan seluruh manusia dan seluruh manusia bersumber dari satu keturunan, betapapun berbeda agama, bangsa, atau warna kulit.

Disamping itu, diyakini secara penuh oleh setiap penganut agama bahwa Tuhan yang merupakan sumber ajaran agama, tidak membutuhkan pengabdian manusia. Ketaatan dan kedurhakaan manusia tidak menambah atau mengurangi kesempurnaan-Nya. Manusia diberi-Nya kebebasan untuk menerima atau menolak petunjuk agama, dan karena itu pula Dia menuntut ketulusan beragama dan tidak membenarkan paksaan dalam bentuk nyata atau terselubung, besar atau sekecil-kecilnya sekalipun.

Yang dituju oleh setiap agama adalah kemaslahatan umat manusia. Tuhan sedemikian besar, sehingga rahmat-Nya pasti menyentuh seluruh makhluk-Nya. Dia dapat “mengalah” dan menganugerahkan hak-Nya demi hasil karya seninya yang paling sempurna, yaitu manusia.

C. Kesimpulan

Perbincangan mengenai etika, ilmu dan agama adalah sama halnya dengan memperbincangkan tentang moral (tingkah laku) sebagai ukuran standar keselamatan agar manusia dapat menuju puncak keselamatan, ilmu sebagai penerangnya dan agama sebagai pedoman kebenaran yang hakiki dan sebagai pondasi bagi manusia dalam membangun jati dirinya.

Pengamalan agama adalah sebagai tolak ukur dari kebahagiaan seseorang, etika dan ilmu keduanya adalah sarana untuk menuju keselamatan dan kebahagiaan tersebut. Jadi etika, ilmu dan agama antara satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. ilmu menjadi pengendali dari perkembangan peradaban. Akan tetapi, keterbatasan akal manusia dalam eksperimentasi ilmu pengetahuan seringkali berlandaskan trial and erros.

Dalam teori kebenaran agama digunakan wahyu yang bersumber dari Tuhan. Sebagai makluk pencari kebenaran, manusia dapat mencari dan menemukan kebenaran melalui agama. Dengan demikian, sesuatu dianggap benar bila sesuai dan koheren dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak. Agama dengan kitab suci dan haditsnya dapat memberikan jawaban atas segala persoalan manusia, termasuk kebenaran.

Oleh karena itu, etika selalu dibutuhkan untuk menjaga kenetralan ilmu. Akan lebih sempurna, jika ilmu yang dilaksanakan dengan pertimbangan etika diperkuat dengan nilai-nilai religiusitas. Karena kebenaran ilmu adalah kebenaran ilmiah yang temporal, sedangkan kebenaran agama adalah kebenaran absolut. Ibarat pepatah: “science without religion is blind, religion without science is lame” yang berarti ilmu tanpa agama akan buta dan agama tanpa ilmu akan lumpuh.

DAFTAR PUSTAKA

Langgulung. Hasan, 2004. Manusia dan Pendidikan, Suatu Analisa Psikologis, Filsafat dan Pendidikan, Jakarta: Pustaka al-Husna Baru.

Langgulung. Hasan, 2003. Azas-Azas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka al-Husna Baru.

Shihab. Quraish, 2007. Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan Pustaka.

Shihab. Quraish, 2009 Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan Pustaka.

Runes. D, 1979. Dictionary Philosopy, Littlefield Adams dan Co. Totowa, New Jersey

Joesoef. Daoed, 1987. Pancasila Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Penerbit Kedaulatan Rakyat.

Van Melsen. Van, 1985. Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita, Jakarta: Gramedia

Situmorang. Josef, 1996. Ilmu Pengetahuan dan Nilai-Nilai, dalam Majalah Filsafat DRIYARKARA, No. 4 Th. XXII, Jakarta:

Ali. A. Mukti, 1972. Seni Ilmu dan Agama, Yogyakarta: Yayasan Nida.

Mustansyir. Rizal & Munir. Misnal, 2001. Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar



[1] Rizal Mustansyir & Misnal Munir, Filsafat Ilmu, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal. 1

[2] A. Mukti Ali, Seni Ilmu dan Agama, (Yogyakarta: Yayasan Nida, 1972), hal. 5-7

[3] Slamet Ibrahim, Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Sekolah Farmasi ITB, 2008)

[4] D. Runes, Dictionary Philosopy, Littlefield Adams dan Co. Totowa, (New Jersey: 1979), hlm. 196. dikutip dari Rizal Mustansyir & Misnal Munir, Filsafat Ilmu, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal. 138

[5] Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, Suatu Analisa Psikologis, Filsafat dan Pendidikan, (Jakarta: Pustaka al-Husna Baru, 2004), hal. 115

[6] Hasan Langgulung, Azas-Azas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka al-Husna Baru, 2003), hal. 332

[7] Istilah kebetulan disini digunakan untuk membedakannya dari kebenaran. Sebab kelemahan manusia, dalam usahanya mencari kebenaran, yang ditemuinya hanyalah kebetulan. (kebenaran yang tidak sempurna). Pencari-pencari kebenaran ini diumpamakan seperti orang buta dengan gajah. Gajah itulah kebenaran. Seorang yang buta ketika memegang kaki gajah kemudian ia mengatakan gajah itu seperti tiang rumah. Dalam hal ini dia betul tapi tidak benar. Yang satu lagi memegang telinganya dan berkat bahwa gajah itu seperti niru, dia betul tapi tidak benar.

[8] Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat, (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), hal. 571

[9] Daoed Joesoef, Pancasila Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan, (Yogyakarta: Penerbit Kedaulatan Rakyat, 1987), hlm. 25-26. Dikutip dari Rizal Mustansyir & Misnal Munir, Filsafat Ilmu, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2001), hal. 140

[10] Van Melsen, Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita, (Jakarta: Gramedia, 1985), hlm. 65-66. Dikutip dari Rizal Mustansyir & Misnal Munir, Filsafat Ilmu, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal. 141

[11] Josef Situmorang, Ilmu Pengetahuan dan Nilai-Nilai, dalam Majalah Filsafat DRIYARKARA, No. 4 Th. XXII, (Jakarta: 1996). Dikutip dari Rizal Mustansyir & Misnal Munir, Filsafat Ilmu, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal. 170

[12] Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan Pustaka, 2009), hal. 324

[13] Quraish, Membumikan…, hal. 338